Diatas dinyatakan, gaguritan, puisi yang dicipta dalam bentuk pupuh. Pupuh yang ditulis dalam bentuk gaguritan ada sepuluh, yakni: maskumambang, Pucung, Ginanti, Mijil, Ginada, Ginanti, Sinom, Pangkur, Durma, Semarandana. Di antara sepuluh pupuh itu, ada dua pupuh punya sub bagian. Ginada terdiri dari Ginada Lumrah, Ginada Pasur, Ginada Bacaan Kejadian 1 2 Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air. Kejadian 12. Sampai dengan saat ini manusia berupaya keras untuk menemukan bukti bahwa jauh di atas sana di planet-planet lainnya terdapat makluk hidup yang lebih super, cerdas, lebih sempurna, dan lebih maju dari manusia bumi. Imajinasi tentang alien, UFO dan kemunculan makluk luar angkasa lainnya menjadi objek yang sangat menarik untuk dikaji, ditonton dan bahkan dinanti-nantikan kemunculannya J J J . Film-film yang memberikan ide terdapatnya kehidupan di luar angkasa menjadi fim-film yang sangat menarik perhatian dan laku keras di pasaran. Yang menyedihkan mungkin saja banyak orang-orang Kristen yang percaya dengan imajinasi ini. Pertanyaannya benarkah terdapat kehidupan lainnya di luar angkasa sana? Sangat disayangkan sampai dengan sekarang belum ada bukti kuat tentang keberadaan makluk ruang angkasa. Bahkan para astronom pun masih belum percaya tentang imajinasi ini karena masih belum ada bukti secara ilmiah. Mereka bahkan menggambarkan alam semesta ini sebagai ruang yang sangat gelap, sampai-sampai ada teori yang memunculkan ide jangan-jangan gelapnya semesta ini terjadi karena adanya materi gelap yang menyelimuti alam semesta. Benarkah? Tentu saja tidak!! gelapnya semesta ini memang terjadi karena ketiadaan cahaya dan tanpa cahaya tidak mungkin ada kehidupan. Bagaimana kita mengkonfirmasi kebenaran ini? Firman Tuhan setidaknya memberi jawaban dasar atas segala sesuatu di alam semesta ini, tidak sempurna tetapi ada dasar yang jelas dan pasti. Perhatikan di Kejadian pasal 1 ayat 1 dan 2. Disitu untuk pertama kalinya muncul 6 kata benda yaitu bumi, air mayim, kegelapan we-hosek, Allah dan Roh Allah Elohim we-ruah. Empat kata benda pertama di atas dideskripsikan sebagai benda yang tidak begerak dan diliputi dengan kegelapan. Gelap kho-shek didefinisikan oleh kamus Strong Ibrani Yunani sebagai ketiadaan terang, juga secara kiasan berarti kesengsaraan, kehancuran, kematian, kesedihan, kejahatan, dan ketidakjelasan. Sementara dua kata benda berikutnya yaitu Allah dan Roh Allah memiliki karakteristik sebagai benda yang bergerak, hidup dan dijelaskan sebagai yang menciptakan empat benda lainnya. Dari firman Tuhan ini dapat dipahami bahwa kegelapan identik dengan kematian tanpa kehidupan, sedangkan Allah identik dengan terang, hidup & yang menghidupkan. Jika kita membaca secara teliti tentang penciptaan segala sesuatu, kita akan menemukan bahwa hanya di planet bumi sajalah Tuhan menciptakan makluk yang hidup, sedangkan jauh di luar sana, di angkasa tidak disebutkan di dalam Alkitab ada kehidupan apapun di dalamnya. Yang ada hanyalah benda mati yang diciptakan dan ditaruh oleh Allah untuk menghiasi langit, untuk berfungsi sesuai dengan maksud Tuhan menciptakannya. Kamus Mounce menjelaskan bahwa langit adalah wilayah di atas bumi tempatnya bintang-bintang, udara dan benda-benda lainnya. Di hari berikutnya kita akan mendalami bagaimana Allah menciptakan benda-benda langut termasuk bintang-bintang sebagai penerang di malam hari. Baca Terciptanya Waktu Kondisi gelap dan terang juga memberikan gambaran kehidupan manusia. Manusia tanpa Roh Allah yang adalah terang pada dasarnya masih hidup di dalam kegelapan yang identik dengan kesengsaraan, kehancuran, kematian, kesedihan, kejahatan dan ketidakjelasan. Tanpa Roh Allah manusia hidup tanpa pengharapan, hidup di dalam kejenuhan, cenderung melakukan kejahatan dan pada akhirnya menuju kepada kematian kekal. Namun manusia yang memiliki Allah, memiliki terang yang identik dengan kehidupan. Bagaimana manusia dapat memiliki terang? Hanya dengan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi, seseorang dapat menerima Roh Allah yang menghidupkan Efesus 113. Yesus Kristus yang adalah terang yang sejati diwakili oleh Roh Kudus hadir di dalam kehidupan seseorang yang percaya kepadaNya. Roh akan memberikan kehidupan dengan menuntun orang percaya keluar dari kegelapan, memberikan kekuatan, sukacita dan keselamatan yang kekal. Tinggal di dalam terang yang sejati otomatis menyingkirkan kegelapan selama-lamanya. Inspirasi Seperti apakah hidup Anda? Sudahkah Roh Allah tinggal di dalam hidup Anda? Sudahkah memiliki Yesus Kristus sang terang yang sejati? ZK Jika saudara diberkati dengan Renungan di atas, silahkan klik pilihan di bawah ini Atau tuliskan komentar saudara melalui kolom berikut Danmakna yang kedua adalah Nabi saw tidak mau menyebut Nama Allah kecuali dalam keadaan wudhu, karena AsSalam adalah. Nama Allah. Demikian hadirin hadirat yang dimuliakan Allah. Hadits yang baru saja kita baca tadi “ana ma’a ‘abdi haitsu maa dzakaranii wa taharrakat bii syafataah” Aku bersama hamba- hambaKu ketika ia. Pernyataan Alkitab mengenai penciptaan alam semesta sebenarnya telah tuntas sebagaimana di kemukakan dalam Kejadian 1-2. Jenis artikel konsep adalah hasil dari pemikiran atau analisis fenomena yang muncul. Kaum ateis mempercayai bahwa keberadaan alam semesta tidak memiliki awal. Namun orang Kristen mempercayai bahwa alam semesta ini ada karena ada penciptanya. Berdasarkan hal tersebut, artikel ini akan memaparkan konsep penciptaan alam semesta berdasarkan kitab Kejadian untuk menjawab pertanyaan mengenai pencipta alam semesta. Alam semesta ada karena ada penciptanya. Firman Tuhan menyatakan bahwa pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi dalam waktu enam hari lamanya Yang merupakan suatu fakta Alkitab yang tak terbantahkan sebagai tindakan Allah yang mahakuasa dan keagungan Allah yang menciptakan alam semesta dari yang tidak ada menjadi ada dengan firman-Nya atau creatio ex nihilo. Doktrin penciptaan merupakan landasan iman Kristen yang diuji dalam otoritas Firman Allah yang berkuasa. Pernyataan di dalam Kejadian pasal 1-2 merupakan sanggahan terhadap berbagai teori ilmu pengetahuan dan pandangan filsafat manusia yang bertentangan dengan kebenaran Alkitab. Jadi, dunia ada karena ada penciptanya dan artikel ini menunjukkan bahwa Allah adalah pencipta alam semesta. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Phronesis Jurnal teologi dan Misi p-ISSN 2621-2684 Vol. 5 No. 1, Juni 2022 e-ISSN 2615-4749 TUHAN SEBAGAI PENCIPTA KONSEP PENCIPTAAN JAGAT RAYA BERDASARKAN KITAB KEJADIAN PASAL 1-2 Ririn Valentina Halawa STT Soteria Purwokerto Valenririn75 Abstract God said that the creation of the universe must be complete, as stated in Genesis 1-2. This article is the result of thought and analysis of the creation of the universe. Atheists who do not know God believe that the universe's existence had no beginning. However, Christians believe that the universe exists because of the Creator. The article's purpose is to explain the concept of the creation of the universe based on the Book of Genesis and answer questions about the Creator of the earth. The universe exists because there is a Creator. In this case, Allah states that the world was created in six days. The reality of God's activity and the Word of God cannot be denied as the glory of God who created the universe, namely the heavens and the earth, ex nihilo. Creationism is the foundation of Christianity, as evidenced by the powerful authority of God's Word. Genesis 1-2 describes arguments against and refutation of Science's claims and philosophical views that contradict the validity of the Bible. Thus the existence of the world is because of the Creator. This article shows that God is the Creator of the universe, so the universe exists. Keywords God, the universe, providence, creation Abstrak Allah berfirman bahwa penciptaan alam semesta pasti lengkap, seperti yang dinyatakan dalam Kejadian 1-2. Artikel ini merupakan hasil pemikiran dan analisis penciptaan jagat raya. Ateis yang tidak mengenal Tuhan percaya bahwa keberadaan alam semesta tidak memiliki awal. Akan tetapi orang Kristen percaya bahwa alam semesta ada karena Sang Pencipta. Tujuan dari artikel ini menjelaskan konsep penciptaan alam semesta berdasarkan Kitab Kejadian dan menjawab pertanyaan tentang pencipta bumi. Alam semesta ada karena ada Pencipta. Dalam hal ini, Allah menyatakan bahwa dunia dicipta selama enam hari. Hal ini merupakan realitas aktivitas Allah dan Firman Allah atau Sabda Allah yang tidak dapat disangkal sebagai kemuliaan Tuhan yang menciptakan alam semesta yakni langit dan bumi secara ex nihilo. Kreasionisme adalah dasar dari Kekristenan, sebagaimana dibuktikan oleh otoritas Firman Tuhan yang kuat. Dalam Kejadian 1-2, menjelaskan argumen tentang pertentangan dan sanggahan klaim Sains, dan pandangan filosofis yang bertentangan dengan keabsahan Alkitab. Dengan demikian keberadaan dunia karena adanya Sang Pencipta. Artikel ini menunjukkan bahwa Tuhan adalah Pencipta alam semesta, sehingga jagat raya ada. Kata Kunci Allah, alam semesta, pemeliharaan, penciptaan Submit 28-01-2022 Review 10, 18-02-2022 Revisi 06-06-2022 Diterima 09-06-2022 Layout 25-06-2022 Terbit 30-06-2022 TUHAN SEBAGAI PENCIPTA TUHAN SEBAGAI PENCIPTA JAGAD RAYA BERDASARKAN KITAB KEJADIAN PASAL 1-2 Ririn Valentina Halawa 16 I. Pendahuluan Dunia ada karena ada penciptanya. Banyak orang yang tidak paham siapa pencipta bumi yang sebenarnya. Asal mula alam semesta menjadi daya tarik dalam ilmu pengetahuan di bidang sains, arkeologi bahkan di bidang agama. Sejarah sains telah menandai kemajuan pemikiran manusia dalam mengkonseptualisasikan sekitarnya serta menjelaskan cara manusia dalam menemukan jawaban atas dasar pertanyaan yang berkaitan dengan waktu, bagaimana dunia diciptakan? Apa dan mengapa dunia ada? Itu dimulainya keberadaan sebagai masalah awal dan mendasar selalu melibatkan pikiran manusia. Ilmu eksperimental, teori big bang yang diajukan oleh fisikawan kontemporer Stephen Hawking menarik banyak mata. Dia menganggap big bang sebagai yang mutlak awal keberadaan dan titik penciptaannya. Dari sudut pandang Hawking, tidak ada kebutuhan bagi Tuhan untuk menciptakan alam semesta, terlepas dari materi dan hukum fisika. Keberadaan dan ketidakberadaan keduanya perlu dibuktikan, karena hanya yang dapat dibenarkan yang bisa menjadi jawaban yang benar untuk pertanyaan yang muncul di benak manusia untuk masalah alam semesta dan bagaimana hal itu dimulai. Di sisi lain, bukti harus didasarkan pada kriteria rasional dan ilmiah, serta pada persamaan logis, dan bebas dari kekeliruan, jika tidak maka tidak akan diterima. Dengan demikian, kurangnya aspek ilmiah akan mempertimbangkan validitas rasional dan akseptabilitas suatu teori pertanyaan. Hawking menekankan teori big bang sebagai teori praktis, dengan demikian menjawab pertanyaan tentang bagaimana alam semesta dimulai. Menurut Hawking, ideologi ini memiliki berbagai hasil yang terkait dengan konsep Tuhan dan awal keberadaan. Dia percaya bahwa semua keberadaan universal terdiri dari material, energi, dan hukum fisika akhirnya mengarah pada kemandirian. Metafisik keberadaan Tuhan untuk penciptaan alam semesta. Ini logis, didasarkan pada hipotesis bahwa teori big bang tidak dapat bersikap positif tentang ada atau tidaknya Tuhan. Namun, masalah utama adalah kemungkinan menggantikan Tuhan dalam big bang. Ekspresi dari argumen Hawking's terdistorsi oleh kekeliruan detail komposisi atau penulisan, yang tidak memiliki rasionalitas filosofis dari sudut pandang filosofis. Penjelasan tentang apa Hawking's memberikan perbedaan yang tidak konsisten dan topik ini menyoroti big bang disebut sebagai titik awal penciptaan alam semesta yang tidak akurat. Sains memang telah berusaha menjawab seputar isu penciptaan jagat raya, tetapi lantaran ilmu pengetahuan hanya berkecimpung pada pada pengetahuan realitas saja, akan tetapi sains hanya berkecimpung di dalam empiris saja, maka penelitian terhadap asal mula alam semesta dan tidak dapat menjawab sepenuhnya asal mula keberadaan alam semesta. Filsafat tidak bisa menaruh solusi yg memuaskan lantaran menyangkal sepenuhnya konsep penciptaan. Pemecahan rahasia yang bersumber dari alam semesta, wajib berdasarkan Firman Tuhan dan wajib diperoleh menggunakan keyakinan Ibr. 113. Firman Tuhan menerangkan bagaimana dan mengapa terjadi keberadaan jasmani dan rohani. Doktrin pembuatan alam semesta yang mengafirmasi distingsi antara proses terbentuknya dunia dan ciptaan-Nya, adalah titik awal dari agama yang sejati. Dengan demikian,ditunjukkan bahwa tidak ada eksistensi tanpa “What If the Universe Had No Beginning? Live Science,” accessed February 16, 2022, Mir Mehdi and Behboodi Tolon, “Explanation of Stephen Hawking ’ s Fallacy of the Big Bang Theory and Denial of the Existence of God” 15 2021.2. Donald J. Wilcox, “Science and Creation in the Middle Ages Henry of Langenstein d. 1397 on Genesis,” History Reviews of New Books 4, no. 10 1976 224–224. Phronesis Jurnal teologi dan Misi p-ISSN 2621-2684 Vol. 5 No. 1, Juni 2022 e-ISSN 2615-4749 17 Allah, dan pencipta yang dikenal dengan benar melalui penyataan. Jadi, penciptaan adalah tindakan dan sumber asal yang adalah dasar dari semua wahyu ilahi dan dari semua kehidupan religius dan etis. Dalam sudut pandang teologi menyatakan bahwa jagat raya diciptakan langsung oleh Allah. Alkitab adalah Firman Allah dan merupakan sumber doktrin dari kekristenan yang menjadi otoritas tertinggi dalam kehidupan. Tulisan dalam Alkitab ada dikarenakan Roh Kudus yang mengarahkan manusia pilihan-Nya sebagai penerus kebenaran wahyu Allah. Doktrin Tritunggal adalah ajaran tentang kekristenan yang merupakan bahan polemik baik dalam lingkup Kristen maupun di luar lingkup Kristen karena sering dianggap sebagai sesuatu yang tidak masuk akal. Ilmuwan berusaha mengkaji hakikat alam dengan berbagai pendekatan. Teori penciptaan didasari dan dipengaruhi dengan paradigma keilmuan setiap orang. Sebagian ahli membenturkan beraneka teori jagat raya dan menyebabkan kontradiksi. Sementara di sisi lain dalam perspektif sains memandang bahwa jagat raya ada dengan sendirinya. Akan tetapi, perspektif Alkitab tentang penciptaan jagat raya sesungguhnya tidak dilihat dari pembentukannya, namun dari pandangan dilihat dari bagaimana peristiwa itu dinyatakan. Dalam teologi masalah penciptaan jagat raya berhubungan dengan kepercayaan, dan masalah ini akan salah kaprah apabila memiliki persepsi yang tidak benar karena akan melahirkan pengertian dan kepercayaan yang salah sehingga dapat menjerumuskan manusia, khususnya agama Kristen. Secara universal masalah penciptaan tidak hanya berkaitan dengan masalah alam fisik, tetapi juga metafisik. Asal dari penciptaan jagat raya sangat urgen bagi umat Kristen baik secara teologi maupun secara filosofis. Tuhan adalah pencipta alam semesta, sebagaimana dijelaskan dalam kitab Kejadian 1-2 dan dunia ada karena ada penciptanya dan artikel ini menunjukkan bahwa Allah adalah pencipta jagat raya. II. Metode Penelitian Alur penulisan yang dioperasikan dalam penulis artikel ini adalah metode literatur. Penelitian Kepustakaan dilaksanakan dengan menggunakan literatur dari penelitian literatur, menurut Danial dan Warsiah, adalah penelitian yang mengumpulkan dan mengkaji sejumlah karya. Alkitab, artikel, dan jurnal digunakan sebagai sumber tulisan untuk menyelidiki konsep asal usul alam semesta menurut Kejadian Pasal 1 dan hal ini, studi literatur yang dilakukan oleh peneliti antara memutuskan topik penelitian dan merumuskan rumusan masalah mengumpulkan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis Fanny, Saat Iman dan Akal Berbenturan Jagat raya Menurut Alkitab dan Evolusionisme, April 2017 1. Djonly J. R. Rosang, “Studi Kritik Teori Penciptaan Dalam Kejadian 11-2 Suatu Kajian Terhadap Argumentasi Teori Celah,” HUPERETES Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen 1, no. 1 2019 62–78. Rizal Septa Wahyu Hartanto and Hasan Dani, “Studi Literatur Pengembangan Media Pembelajaran Dengan Software Autocad,” Jurnal Kajian Pendidikan Teknik Bangunan 2016 1–6. Poppy Yaniawati, “Penelitian Studi Kepustakaan,” Penelitian Kepustakaan Liberary Research, no. April 2020 15. Eka Diah Kartiningrum, “Panduan Penyusunan Studi Literatur,” Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Kesehatan Majapahit, Mojokerto 2015 1–9. TUHAN SEBAGAI PENCIPTA TUHAN SEBAGAI PENCIPTA JAGAD RAYA BERDASARKAN KITAB KEJADIAN PASAL 1-2 Ririn Valentina Halawa 18 dimana penulis membahasnya dalam bahasa yang dapat dipahami oleh karena itu, dalam penelitian ini, penulis menerapkan beberapa prosedur umum. Artinya, secara sistematis mengidentifikasi semua teori, menemukan literatur, dan menganalisis dokumen yang berisi informasi tentang subjek yang bersangkutan. III. Pembahasan Penciptaan Jagat raya Teori big bang adalah teori mutakhir tentang penciptaan alam semesta. Teori big bang yang diadvokasi oleh Abbe Georges Lemaitre menyatakan bahwa jagat raya lahir dari keadaan yang sangat keras dengan kepadatan kisaran 13,7 juta tahun yang lalu. Dalam perkembangannya, teori ini dikembangkan oleh astronom dari Amerika Serikat yaitu Edwin Hubble, pada awalnya bintang-bintang berkumpul di satu titik massa yang dikenal dengan volume nol. Namun, pada suatu waktu volume nol itu meledak dan mengembang. Selanjutnya terjadi letupan dahsyat di volume nol maka semua galaksi dan bintang-bintang mengalami perpindahan cahaya bintang-bintang yang mendekati spektrum merah. Dengan kata lain, perpindahan yang terjadi akibat ledakan dahsyat mengakibatkan bintang-bintang menjauhi bumi dan perlahan-lahan saling menjauh satu sama lain. Dalam hal ini dijelaskan bahwa bumi berkembang tetapi mempertahankan kepadatan rata-rata yang konstan. Objek terus diciptakan untuk membentuk bintang dan galaksi dengan kecepatan yang sama, sehingga mustahil untuk mengamati objek di langit sebagai akibat dari jarak yang jauh dan gaya surut. Tetapi kelemahan teori big bang tidak dapat menjelaskan bagaimana akhir jagat raya berakhir. Jika jagat raya ini bersumber dari ledakan besar, pasti ada sisa radiasi dari ledakan yang mengelilingi seluruh dunia, termasuk alam. Sehingga, teori ini tidak bisa memberi penjelasan dengan jelas mengenai keadaan alam semesta, tetapi teori ini menjelaskan perubahan-perubahan umum di alam semesta sejak pembentukannya. Penciptaan alam semesta dituliskan dalam Alakitab. Kitab Kejadian memulai dengan kalimat pembuka, “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi Kej. 1 1.” Allah menyatakan diri-Nya melalui penciptaan Maz. 192. Penciptaan menunjuk kepada eksistensi Allah dan tanggung jawab manusia. Sebagaimana dituliskan dalam Roma, “Sebab apa yang tidak nampak dari pada-Nya, yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat nampak kepada pikiran dari karya-Nya sejak dunia diciptakan, sehingga mereka tidak dapat berdalih”Rom. 120. Allah berbicara dan dunia jadilah. Melalui firman Tuhan langit dijadikan, oleh nafas dari mulut-Nya dan segala tentara-Nya. Sebab Dia berfirman, maka semuanya jadi, Dia memberi perintah, maka semuanya ada” Maz. 336,9. Allah menciptakan dunia dalam enam hari dalam arti sebenarnya. Demikian Alkitab menerangkan, "Sebab enam hari lamanya Tuhan menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh itulah sebabnya Tuhan memberkati hari Sabat dan menguduskannya Kel. 2011.Melalui siapa Tuhan menciptakan segalanya? Inilah yang dikatakan Alkitab, segala A A Nurlita, “Studi Literatur Pengaruh Hasil Pelaksanaan Praktek Kerja Industri Dan Hasil Belajar Kewirausahaan Terhadap Keputusan Rencana Karier Peserta,” Prosiding Seminar Nasional UNS Vocational Day 2016 140–144. “Mengenal 5 Teori Terbentuknya Alam Semesta - Gramedia Literasi,” accessed February 15, 2022, “Penciptaan accessed February 14, 2022, “Makalah Agama Kristen Makalah Tentang Penciptaan,” accessed January 27, 2022, Phronesis Jurnal teologi dan Misi p-ISSN 2621-2684 Vol. 5 No. 1, Juni 2022 e-ISSN 2615-4749 19 sesuatu dijadikan melalui Dia dan untuk Dia Kol. 116. Segala sesuatu dijadikan oleh-Nya, dan tidak ada yang dijadikan tanpa Dia” Yoh. 13. Tuhan yang menciptakan langit berfirman, Dialah Tuhan yang membentuk dan menciptakan. Jadi, Dia tidak mengosongkannya, tetapi menjadikannya berpenghuni Yes. 4518. Pada awalnya, Tuhan menciptakan segala sesuatu di bumi dalam dalam jangka enam hari lamanya. Dalam hal ini 24 jam dalam sehari. Pada hari pertama pembentukan jagat raya dan bumi, hari kedua adalah langit dan atmosfer, hari ketiga adalah benua, dan semua tumbuhan, bintang, dan benda langit, termasuk matahari dan bulan, adalah hari ke-4, hari ke-5 adalah burung makhluk air, semua hewan dan manusia di bumi hari ke-6. Manusia adalah makhluk khusus yang diciptakan menurut gambar Allah. Keserupaan tersebut menjadikan manusia bertanggung jawab atas pelestarian dan penaklukan Kejadian 126 frasa “baiklah Kita” adalah frasa yang menunjukkan orang pertama jamak, artinya membuat. Kata kita dalam kalimat ini adalah abdi Tuhan yang lain yang menjelaskan keberadaan-Nya sendiri. Secara mutlak menunjuk pada ketritunggalan Allah dengan oknum pribadi Allah yang adalah tiga pribadi dalam satu esensi. Pribadi Allah Bapa, pribadi Allah Anak dan pribadi Allah Roh Kudus. Pribadi Allah disebut Bapa karena Dia adalah Sumber dari segala sumber. Pribadi Anak Allah, disebut anak karena pribadi ini diperanakkan dari Allah Bapa yaitu Firman Allah atau perkataan Allah. Anak Allah atau Firman Allah menjelma menjadi manusia supaya manusia dapat mengenal Allah, menyatu kepada Allah. Roh Allah juga pribadi yang keluar dari Allah untuk menyalurkan kasih Allah Bapa kepada Anak Allah, dan juga kasih Anak Allah kepada Allah Bapa, juga kasih Allah kepada manusia dan seluruh ciptaan-Nya, serta kasih manusia kepada dalam prinsipnya Pencipta adalah Allah yang ilahi, eksistensi Allah yang Esa dan tidak terdapat pencipta selain berdasarkan Allah. Dunia awalnya kosong dan mengalami kekosongan tanpa bentuk. Ketika terjadi kekacauan di bumi dan samudera raya, Allah membiarkannya begitu saja. Keberadaan Roh Allah yang memperbaiki kekacaubalauan dunia. Roh Allah dalam bahasa Ibrani adalah we ruah Elohim. Ruah berarti roh, napas, angin dan kuasa. Namun beberapa ahli mengatakan bahwa lebih tepatnya adalah angin. Roh Allah tidak dapat dihalangi ke mana akan berhembus dan tidak kelihatan secara mata jasmani yang berkuasa secara luar biasa. Roh Tuhan yang mengambang di permukaan air menunjukkan bahwa bumi yang diciptakan Tuhan berada di bawah air, tetapi tidak ada makhluk hidup yang dapat hidup kecuali diperintah oleh roh Tuhan. Roh yang Allah yang melayang di atas air digambarkan seperti burung yang mengerami telurnya supaya menghasilkan burung. Demikianlah cara Roh Kudus memperbaiki keadaan yang kacau balau itu. Agustinus dari Hippo mengatakan Alkitab menyebut langit dan bumi sebagai materi dari jagat raya tidak diubah dari bentuk dan sifat yang indah dari perintah Tuhan. Dalam hal ini manusia perlu memeriksa struktur dunia dan merenungkan seluruh jagat raya, bukan dari kebijaksanaan dunia tetapi dari apa yang Tuhan ajarkan kepada hamba-Nya, ketika hamba-Nya, saat Dia berbicara kepadanya secara pribadi tanpa teka-teki. Dengan demikian dunia dicipta oleh Allah. Rosang, “Studi Kritik Teori Penciptaan Dalam Kejadian 11-2 Suatu Kajian Terhadap Argumentasi Teori Celah.” Roy Charly HP Sipahutar, “Penciptaan Dalam Sastra Hikmat Perjanjian Lama Serta Implikasinya Bagi Pemeliharaan Alam,” Fidei Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika 3, no. 2 2020 202–227. George Arthur ed board Buttrick, ―The Interpretters Bible, New York Nashville Abingdon Press, 1952, 483. MA Jonar H. Situmorang, Matinya Teori Evolusi Yogyakarta ANDI, 2006.162. TUHAN SEBAGAI PENCIPTA TUHAN SEBAGAI PENCIPTA JAGAD RAYA BERDASARKAN KITAB KEJADIAN PASAL 1-2 Ririn Valentina Halawa 20 Sacred writing called paradise and soil that amorphous matter of the universe, which was changed into shaped and wonderful natures by God’s inexpressible command…. This paradise and soil, which were confounded and blended up, were suited to get shapes from God their semesta adalah ciptaan Tuhan. Dasar pemahaman ini ada dalam Kejadian 1 dan 2, yang menunjukkan bahwa alam semesta ada karena adanya Tuhan, yakni Sang Pencipta. Dunia ini adalah bukti bahwa ia diciptakan dan bahwa Tuhan ada dan memerintah. Memahami sains memang baik, tetapi kita juga harus percaya pada wahyu Tuhan di dalam Tuhan Yesus Kristus. Dengan demikian, keberadaan dunia menunjukkan bahwa Allah ada. Jagat raya diciptakan oleh Tuhan dan terdiri dari unsur-unsur seperti bumi, air, udara, tumbuhan, hewan, dan Kejadian 11, ditulis dengan awalan "pertama". Dengan kata lain, itu adalah awal dari penciptaan alam semesta. Kata asli untuk "buat" adalah bara. Bara merupakan kata kerja yang mengungkapkan konsep penciptaan mutlak. Kata kerja Ibrani qal berasal dari orang pertama jamak. Artinya, ini hanya digunakan dalam Perjanjian Lama untuk mewakili pekerjaan Tuhan. Manusia tidak pernah digunakan sebagai subjek dari verba ini. Sang Pencipta adalah nama pertama yang Allah nyatakan kepada manusia mengenai diri-Nya di dalam Alkitab. Kejadian 11 menunjukkan siapa Allah kepada manusia. Dia adalah Sang Pencipta. Karena semua dibuat oleh Tuhan, dan tidak ada yang dijadikan tanpa Allah Yoh. 13. Tuhan memberi kehidupan dan segalanya dari ketiadaan. Kisah penciptaan adalah sebuah teorema penciptaan bukan sebuah teori penciptaan. Hal ini dikarenakan, penciptaan secara teoritis bukanlah pengamatan langsung, dan kisah penciptaan adalah aksioma dari keberadaan dunia. Jagat raya dan seluruh isinya adalah ciptaan. Adanya Pencipta menunjukkan keberadaan dunia dan segala isinya. Penciptaan jagat raya tidak dapat diverifikasi. Alur verifikasi adalah buktinya. Penciptaan menekankan Pencipta. Sang Pencipta dibuktikan dengan adanya ciptaan. Namun, pencipta adalah aktor dalam penciptaan dan Sang Pencipta tidak dapat diamati menggunakan objek indra. Allah tidak dapat dilihat, dan diraba. Dia adalah Sang Pencipta. Dalam Alkitab, istilah penciptaan digunakan dalam dua cara yakni proses jadi dan tidak jadi. Proses jadi dilakukan secara independen melalui Allah demikian Tuhan melakukan semua hal yang terlihat dan tidak terlihat untuk keagungan Allah, tanpa menggunakan bahan yang awalnya lebih dahulu ada dalam penciptaan dunia dan untuk tujuan sekunder. Oleh karena itu, penciptaan langsung adalah tindakan bebas Allah, dan tiga anggota Tritunggal Allah, Bapa, Putra, dan Roh Kudus, bekerja sama dalam penciptaan langsung. Penciptaan langsung bukan pembentukan ulang bahan-bahan yang sudah ada dahulu, melainkan tindakan Tuhan secara langsung yang “Matthew 1 - Catena Bible & Commentaries,” accessed January 27, 2022, “PANDANGAN AGAMA KATOLIK TERHADAP ALAM SEMESTA – Character Building,” accessed October 5, 2021, Henry C Thiessen, Teologi Sistematika Jawa Timur Gandum Mas, 2015. Leo Agung and Srie Gunawan, Antara Teorema Penciptaan dan Teori Evolusi, Logos, Jurnal Filsafat-Teologi Vol. 17, 2020 3. LEDY MANUSAMA, “Allah Dan Alam,” KENOSIS Jurnal Kajian Teologi 1, no. 2 2019 187–203. Archimandrite Kallistos Ware, THE ORTHODOX WAY, vol. 148 America Eerdmans Printing Co, 1986. Phronesis Jurnal teologi dan Misi p-ISSN 2621-2684 Vol. 5 No. 1, Juni 2022 e-ISSN 2615-4749 21 juga langsung menunjukkan hasil. Penciptaan ini mencakup segala sesuatu, tidak hanya meliputi segala materi, namun mencakup sesuatu yang bukan materi. Penciptaan langsung jagat raya dalam kalimat pembuka Alkitab menyatakan bahwa Allah pertama kali menciptakan langit dan bumi Kej. 11. Berdasarkan pernyataan ini, alam semesta tidak permanen, terbentuk dari materi yang ada, bukan oleh prinsip-prinsip kausal universal, atau oleh tindakan penciptaan langsung Tuhan. Alam semesta yang diciptakan atau ex nihilo berarti penciptaan yang terjadi tanpa menggunakan materi yang ada. Di sisi lain, penciptaan tidak langsung adalah kegiatan Tuhan dan juga disebut penciptaan, tetapi tidak berkembang dari tindakan tidak ada atau ex nihilo. Dengan tindakan ini, Tuhan membentuk, mengadaptasi, menggabungkan, atau memodifikasi materi yang tersedia. Penciptaan tidak langsung dari alam semesta saat ini adalah karena ketidaksempurnaan yang disengaja dari tindakan yang terjadi untuk menciptakan alam. Dalam Kejadian 12, dapat dilihat bahwa bumi tidak berbentuk dan kosong. Kegelapan total menutupi laut. Kemudian seperti sekarang ini, penciptaan alam semesta terjadi. Doktrin penciptaan ini mewakili kesimpulan teologis dari iman Kristen dan memperkenalkan pernyataan pertama dari Alkitab. Kejadian 11 menunjukkan bahwa seluruh kepercayaan dalam iman Kristen adalah seluruh ciptaan bahwa dunia diciptakan, dan permulaan dari mereka yang mengetahui keberadaan Tuhan ada dalam segala sesuatu yang Tuhan ciptakan dengan indah dan sempurna. Pencipta terbaik yang menciptakan segala sesuatu yang ada. Awalnya manusia mengetahui adanya. Tidak ada yang lebih mampu daripada Tuhan, yang membuat segala sesuatu menjadi ada. Pemeliharaan Jagat Raya Providensia berarti pemeliharaan Allah akan jagat raya terhadap segala hal dan mengarahkan ke tujuan yang direncanakan. Setelah Allah menciptakan jagat raya, Ia tidak meninggalkannya begitu saja tanpa dipelihara-Nya. Fakta ini dinyatakan dalam Mazmur 93, Tuhan adalah Raja, ia memerintah segala makhluk. Mazmur 121 menyatakan bahwa Allah menjaga, dalam Ibrani 13 Allah menopang segala yang ada. Hal ini menunjukkan bahwa Allah tidak pernah membiarkan ciptaan-Nya, namun ia selalu menjaga dan memelihara segala sesuatu. Segalanya terjadi atas kehendak Allah, Ia memakai manusia sebagai alat untuk melakukan perintah-Nya Kej. 126-28; 215, tetapi pada dasarnya, Allah mengarahkan manusia kepada hal yang Ia rencanakan. Manusia harus bekerja, karena itu ada perintah Allah dan Allah memberi kemampuan kepada manusia agar dapat melakukan perintah Allah. Pekerjaan preservasi atau pemeliharaan Allah perlu dibedakan dari pekerjaan penciptaan, meskipun keduanya tidak dapat dipisahkan. Preservasi adalah karya ilahi yang agung dan mulia yang tidak kalah dari menciptakan segala hal yang baru dari yang tidak demikian penciptaan melahirkan eksistensi dan preservasi adalah presistensi di dalam eksistensi. Providensia Allah dalam bentuk tertentu dikenal oleh semua manusia, meskipun hal ini merupakan pemeliharaan yang penuh anugerah dari Allah. Pemeliharaan ini mencakup seluruh umat-Nya. Tuhan menyebabkan semua Thiessen, Teologi Sistematika. Rosang, “Studi Kritik Teori Penciptaan Dalam Kejadian 11-2 Suatu Kajian Terhadap Argumentasi Teori Celah.” 4. Juliman Harefa, “Makna Allah Pencipta Manusia Dan Problematika Arti Kata Kita’ Di Dalam Kejadian 126-27,” EPIGRAPHE Jurnal Teologi dan Pelayanan Kristiani 3, no. 2 2019 107. TUHAN SEBAGAI PENCIPTA TUHAN SEBAGAI PENCIPTA JAGAD RAYA BERDASARKAN KITAB KEJADIAN PASAL 1-2 Ririn Valentina Halawa 22 peristiwa di alam fisik, spiritual, dan moral untuk melaksanakan rencana Tuhan. Inilah strategi dan rancangan utama Tuhan dalam penciptaan dunia ini. Hal ini menunjukkan segala sesuatu bersumber dari perintah atau tujuan Tuhan untuk menciptakan seluruh alam semesta. Tuhan adalah yang berdaulat, akan berkelanjutan memelihara seluruh karya-Nya, dengan memberikan kemampuan bagi manusia untuk memelihara bumi. Pemeliharaan berarti tidak hanya menyelamatkan apa yang dihancurkan dan diciptakan, tetapi juga bekerja untuk mencegah ciptaan Tuhan dihancurkan. Hakikat Tuhan dan alam semesta adalah bahwa Tuhan tidak hanya pribadi dengan kepribadian, kebijaksanaan, kemurahan hati, dan kekuasaan, tetapi juga Pencipta dan pemilik alam semesta, sehingga sangat besar dalam dirinya sendiri. dia punya. Kaum teis mengakui bahwa Tuhan memelihara alam semesta yang Ia ciptakan dengannya, tetapi tidak semua setuju dengan metode yang digunakan Tuhan untuk melaksanakannya. Bahkan, ada satu teori yang menentang apa yang diusulkan Teori Pantheisme Pantheisme tidak mengenal distingsi akan kehadiran dari Allah dan keberadaan dunia secara idealistis. Pandangan ini menyatakan bahwa tidak ada ruang dan waktu dalam penciptaan. Hal ini menolak kehadiran karena itu, menghadapi pantheisme ini adalah tugas teologi Kristen untuk mempertahankan kebenaran bahwa dunia ada karena dicipta oleh Sang Pencipta yaitu Allah. Teori Deistik Deisme menggambarkan tindakan melestarikan alam seperti yang didefinisikan oleh hukum alam. Pandangan ini percaya pada Tuhan, tetapi tidak ada sistem ibadah. Hal ini membuat deis dikenal sebagai penganut agama alam. Teori ini menyatakan bahwa Tuhan telah memberikan kekuatan yang cukup untuk menciptakan alam semesta dan kemudian mempertahankan keberadaannya sendiri. Karena itu, alam semesta adalah mekanisme luar biasa yang dapat mempertahankan dirinya sendiri, dan Tuhan hanya melihat cara kerjanya tanpa kemampuan langsung untuk memeliharanya. Tapi anggapan ini salah. Sebab, adakah mesin yang bisa dioperasikan terus menerus dengan sendirinya? Tuhan tidak meninggalkan alam semesta ciptaanNya. Orang Kristen percaya bahwa ada pernyataan khusus tentang Tuhan di dalam Alkitab. Tuhan menjadi manusia Yesus Kristus melalui kelahiran ajaib, dan bahkan melalui tindakan supernatural dan kelahiran kembali Tuhan di zaman manusia, Tuhan menjawab doa kita dan Tuhan mengganggu situasi di bumi. Sehingga, dari paradigma Kristen, teori ini sama sekali tidak memadai. Teori Persetujuan Pernyataan dalam dasar alkitabiah adalah teori persetujuan. Teori ini mengandaikan bahwa kehendak Tuhan memungkinkan aktivitas material dan spiritual. Kehendak Tuhan bukanlah satu-satunya kekuatan di alam semesta, tetapi kekuatan dan manusia tidak dapat ada tanpa persetujuan Tuhan Kis 1728; 1Kor. 126. Allah S. Maresius, The Consolation of Herman Bavinck, Dogmatika Riformed Surabaya Momentum, 2012. Yohanes Yotham, “Iman Dan Akal Ditinjau Dari Perspektif Alkitab,” Jurnal Simpson Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen 2, no. 1 2015 37–70. Phronesis Jurnal teologi dan Misi p-ISSN 2621-2684 Vol. 5 No. 1, Juni 2022 e-ISSN 2615-4749 23 memberikan mandat untuk manusia, namun manusia harus bertanggung jawab atas kuasa itu yang ia pakai dan berbuat jahat sehingga manusia jatuh di dalam dosa. Mandat Budaya Taman Eden dikisahkan dalam kitab Kejadian, merupakan tempat yang diimpikan oleh seluruh umat manusia. Namun, manusia tidak mematuhi perintah Allah dan jatuh ke dalam dosa. Manusia diberi tugas dalam Kejadian 126 untuk menguasai artinya manusia tidak hanya menggunakan sumber daya yang ada, namun mengusahakannya untuk menjadi lebih baik. Manusia dianugerahkan kemampuan dan kehendak bebas di bawah kontrol Allah yang bertanggung jawab dalam melaksanakan kehendak Allah. Dalam pemeliharaan Allah tidak menyamakan manusia sama dengan robot, karena robot tidak memiliki pikiran, perasaan dan kehendak seperti manusia. Perasaan dan kehendak manusia ini mengacu pada pengertian nyata dari pikiran dan perasaan manusia, yang menjadi realita perwujudan dari tindakan dalam dunia yang nyata dan bertanggung jawab atas pemeliharaan diri. Kehendak bebas ini menjadi tindakan manusia yang menjadi alat dalam menjalankan perintah Allah agar tujuan pemeliharaan Allah tercapai. Pengenalan manusia akan Allah diketahui melalui wahyu umum dan khusus adalah dua strategi yang digunakan Tuhan dalam. Wahyu umum atau keseluruhan mengungkapkan kebenaran universal tentang Tuhan yang dapat diketahui jagat raya. Wahyu khusus mengungkapkan kebenaran Tuhan yang lebih spesifik kepada Tuhan yang dikenal secara supranatural. Wahyu khusus menyatakan bahwa adanya providensia berhubungan dengan setiap orang yang istimewa memiliki relasi dengan yang pasti ketika mandat yang Allah berikan tidak dilaksanakan dengan baik akan berdampak buruk bagi alam dan anak cucu sebagai ahli waris yang akan mengalami penderitaan. Manusia perlu menjalankan misi dari mandat budaya yang Allah perintahkan supaya dikelola, dijaga dengan memberikan kehendak bebas kepada manusia dalam menjalankan mandat yang Allah berikan. Manusia perlu menggunakan kehendak bebas dengan baik guna mencapai kekekalan. Oleh karena itu, kehendak bebas manusia digunakan sebagai usaha dalam memelihara jagat raya. Berkaitan dengan pemeliharaan Allah manusia harus bertindak dalam melaksanakan tanggung jawab dalam memelihara seturut dengan kehendak Allah. Pemeliharaan Allah juga dilakukan melalui mukjizat yang mengadakan perbuatan ajaib terhadap ciptaan-Nya. Contoh kejadian ini adalah saat penyelamatan Israel dari kejaran tentara Mesir dalam Alkitab Kej. 1229-42. Pekerjaan mukjizat terjadi melampaui rasio manusia. Allah melaksanakan semua hal yang tidak bisa menjadi dan ini merupakan rencana Allah dan menjadi pemeliharaan Allah yang penuh dengan Allah adalah pemeliharaan Allah dalam menyediakan kebutuhan pasangan Kejadian 21824, dan Tuhan membuktikan tidak hanya dalam menyediakan makanan, tetapi juga dalam menyediakan kebutuhan pasangan hidup. Pemberian pasangan hidup telah terpenuhi sejak awal penciptaan manusia pertama. Rosang, “Studi Kritik Teori Penciptaan Dalam Kejadian 11-2 Suatu Kajian Terhadap Argumentasi Teori Celah.”4. “Pertanyaan-Pertanyaan Mengenai Theologia,” accessed October 5, 2021, Berkof, Teologi Sistematis, Daud M Adam et al., Konsep Mandat Budaya Sebagai Upaya Menjaga Kelestarian Lingkungan Hidup Angewandte Chemie International Edition, 611, 951–952. 7, 2020 6. TUHAN SEBAGAI PENCIPTA TUHAN SEBAGAI PENCIPTA JAGAD RAYA BERDASARKAN KITAB KEJADIAN PASAL 1-2 Ririn Valentina Halawa 24 Sepengetahuan Tuhan, ia berencana untuk memberikan pasangan hidup yang akan mewujudkan kesejahteraan hati manusia melalui pernikahan. Tuhan memberikan misi budaya. Tuhan telah memberikan semua umat manusia misi budaya untuk menjadi manusia mengelola, memelihara jagat raya Maz. 11516. Berkaitan dengan pemeliharaan Allah, manusia bertindak dalam memelihara dirinya menurut kehendak Allah. Tuhan memberkati manusia yang mencari berkat. Manusia harus mencari, maka ia akan mendapatkan. Semua masalah terjadi dalam kehidupan manusia seperti kemiskinan, penyakit dan lain-lain berawal dari kesalahan manusia atau dosanya Kej. 323. Namun tidak tertutup kemungkinan dipakai Allah dalam mencapai tujuan-Nya dan tentu berdasarkan kedaulatan-Nya. Allah menciptakan semua ciptaan-Nya sesuai dengan kehendak dan rencananya. tak satu pun dari ciptaannya yang berada di luar kekuasaan Allah. Tuhan mempersiapkan segala sesuatu sesuai dengan kehendak-Nya, dengan tujuan untuk mencapai tujuan kekal-Nya. Providensia Allah harus dipandang dalam kesempurnaan karya Allah pada ciptaan-Nya dan penggunaan kehendak bebas manusia yang dikerjakan dibawah pengawasan Allah, dimana manusia bertanggung jawab atas perintah Allah. Mandat Ilahi pembangunan atau kultural Mandat ini bertujuan untuk menata dunia supaya menjadi tempat yang baik untuk dihuni. Misi ini suci karena diberikan oleh Tuhan sendiri sebelum kejatuhan Kej. 128. Mandat ini merupakan tugas bagi manusia untuk berpartisipasi dalam usaha membenahi lingkungan jagat raya. Ini dilakukan supaya alam semesta dapat terpelihara dan tidak mengalami kerusakan, dan memastikan manusia yang berada di dunia terpelihara. Mandat ini ditujukan kepada gereja agar turut serta dalam membangun dan memelihara Ilahi pembaruan atau Spiritual Mandat ilahi pembaruan adalah amanat untuk meberitakan Injil di seluruh dunia. Misi ini bertujuan untuk membuat bumi menjadi wahana yang menyenangkan untuk ditinggali. Misi ini suci karena diberikan oleh Tuhan sendiri sebelum manusia jatuh ke dalam dosa Kej. 128. Sehingga gereja harus melaksanakan mandat spiritual yang ditugaskan bersama dengan mandat untuk melestarikan dan memelihara alam semesta. Tujuan Providensia Allah Tuhan mengatur dunia dengan tujuan membuat orang-orang yang diciptakan bahagia. Pemeliharaan Tuhan digunakan untuk mengembangkan kesejahteraan spiritual dan moral umat manusia. Ketika seseorang jatuh ke dalam dosa, dia menerima upahnya. Namun demikian, Tuhan mengatur dunia dengan tujuan menyelamatkan umat-Nya dan Hannas Hannas and Rinawaty Rinawaty, “Apologetika Alkitabiah Tentang Penciptaan Alam Semesta Dan Manusia Terhadap Kosmologi Fengshui Sebagai Pendekatan Dalam Pekabaran Injil,” DUNAMIS Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani 4, no. 1 2019 55–74. “Kompasiana Syarat Dan Ketentuan,” accessed February 15, 2022, Phronesis Jurnal teologi dan Misi p-ISSN 2621-2684 Vol. 5 No. 1, Juni 2022 e-ISSN 2615-4749 25 mempersiapkan diri untuk diselamatkan dan menerima hidup yang kekal. Pemeliharaan Tuhan adalah pekerjaan Tuhan untuk melaksanakan apa yang diciptakan agar tetap ada. Hubungan antara tindakan Allah dalam pemeliharaan dengan kebebasan manusia, Ia tidak mengekang ketika manusia melakukan kejahatan. Akan tetapi kadang-kadang Allah mengekang manusia ketika bertindak di luar dari kebebasannya. Allah memberikan kesempatan hingga sampai pada tingkatan tertentu dan kemudian menghentikan manusia. Akhirnya Allah selalu menggunakan kehendak dan rencana-Nya dalam memelihara jagat raya, bahkan kemarahan orang digunakannya untuk memuji nama-Nya. Dunia yang tidak percaya kepada Allah menantikan orang Kristen untuk percaya dan bertindak dalam memecahkan isu dalam lingkungan, terutama di dalam perlindungan jenis kehidupan. Pada akhirnya, partisipasi Kristen dalam pekerjaan perlindungan adalah tindakan menghormati Tuhan dan pekerjaan-Nya. Tetapi beberapa orang yang tidak percaya atau menghormati Tuhan juga terlibat dalam perlindungan yang Tuhan coba ciptakan. Kegiatan pemeliharaan dan pelestarian alam akan menjadi bukti nyata karakter Tuhan. Bukti providensia Allah adalah dengan adanya pemeliharan dalam penyediaan kebutuhan jasmani manusia. Dalam hal ini Allah memberikan makanan kepada manusia sejak awal manusia diciptakan. Kemudian Allah menyediakan kebutuhan akan tempat tinggal bagi ciptaan-Nya. Hal ini membuktikan betapa Allah sangat mengasihi manusia, sehingga Allah memelihara ciptaan-Nya dengan memberikan tempat tinggal. Allah juga memberikan kebutuhan pekerjaan bagi manusia Kej. 215. Sehingga, Allah menciptakan dunia beserta isinya dengan tujuan untuk memuji dan memuliakan-Nya. Dengan demikian, Allah menciptakan seluruh ciptaan-Nya, seturut kehendak dan rencana-Nya. Tidak ada satupun ciptaan yang berada di luar dari penguasaan tangan-Nya. Ia berkuasa dan berdaulat penuh terhadap ciptaan-Nya. Sehingga, Allah mengatur seluruh alam semesta dan yang hidup di dalamnya. Allah mengatur planet-planet sesuai dengan rencana dan kehendak-Nya, untuk mencapai tujuan-Nya yang kekal. IV. Kesimpulan Narasi penciptaan dalam Kitab Kejadian 1-2 menunjukkan Allah sebagai pencipta Alam semesta. Ini penting diketahui manusia agar manusia menunjukkan hubungan Allah dengan ciptaannya sehingga dengan melihat karya Allah manusia mengucap syukur dan memuliakan-Nya. Allah membuat semesta dan segala sesuatu yang ada di alamnya dengan begitu baiknya. Titik puncak karya penciptaan Allah adalah manusia. Allah menciptakan langit dan bumi karena kuasa Firman. Sehingga, Firman Allah adalah alat utama dalam penciptaan. Dengan demikian, Firman Allah merupakan indera primer pada penciptaan. Dengan demikian penting bagi manusia untuk mengenal sains dan filsafat, namun orang Kristen harus belajar bahwa Filsafat tidak akan mengantar manusia pada Kristus. Berpijak dalam beragam hambatan saat ini, manusia wajib mulai menyadari bahwa sains dan kepercayaan wajib di usahakan memperoleh tempat dengan syarat yang baik. Dibutuhkan upaya yang menjembatani upaya masuk dalam integrasi. Acuan integrasi menerangkan adanya sains dan kepercayaan secara buatan sebagai akibatnya membentuk kajian baru. Ini dilakukan agar upaya menggabungkan keduanya pada suatu kerangka tunggal dapat terjadi. Sehingga, dengan menggunakan metode konsep ruang, Sipahutar, “Penciptaan Dalam Sastra Hikmat Perjanjian Lama Serta Implikasinya Bagi Pemeliharaan Alam.”1. TUHAN SEBAGAI PENCIPTA TUHAN SEBAGAI PENCIPTA JAGAD RAYA BERDASARKAN KITAB KEJADIAN PASAL 1-2 Ririn Valentina Halawa 26 waktu, materi, kausalitas, pikiran, roh, dan Allah dapat dipakai secara buatan pada teori dan penelitian teologis juga ilmiah. Dengan menghubungkan antara sains dan kepercayaan, manusia akan mengetahui, keberadaan alam semesta dan mengetahui mengapa kita terdapat di dunia ini. Dalam teologi Kristen, pemeliharaan diatur sebagai aktivitas konstan Sang Pencipta. Pemeliharaan Tuhan tidak hanya terwujud dalam ketentuan fisik Tuhan, tetapi juga secara rohani. Pengorbanan Yesus Kristus dalam dosa Anda dan penebusan dosa saya adalah bukti pemeliharaan Allah Yohanes 316. Bentuk rasa syukur manusia kepada Tuhan adalah menunaikan kewajiban dan tanggung jawab kita untuk menguasai bumi dengan alasan yang baik. Sehingga pada akhirnya Allah membangkitkan umat-Nya dengan meluangkan waktu dan wahana bersama-Nya di sorga, supaya di masa yang akan datang Ia menunjukkan kepada kita kekayaan kasih karunia-Nya yang melimpah sesuai dengan kebaikan-Nya kepada kita dalam Kristus. V. Referensi Bavinck, Herman. Dogmatika Riformed. Surabaya Momentum, 2012. Fanny, “SAAT IMAN DAN AKAL BERBENTURAN ALAM SEMESTA MENURUT AJARAN ALKITAB DAN EVOLUSIONISME Oleh Fanny Y. M. Kaseke, SP., no. April 2017 1–11. Hannas, Hannas, and Rinawaty Rinawaty. “Apologetika Alkitabiah Tentang Penciptaan Alam Semesta Dan Manusia Terhadap Kosmologi Fengshui Sebagai Pendekatan Dalam Pekabaran Injil.” DUNAMIS Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani 4, no. 1 2019 55–74. Harefa, Juliman. “Makna Allah Pencipta Manusia Dan Problematika Arti Kata Kita’ Di Dalam Kejadian 126-27.” EPIGRAPHE Jurnal Teologi dan Pelayanan Kristiani 3, no. 2 2019 107. Hartanto, Rizal Septa Wahyu, and Hasan Dani. “Studi Literatur Pengembangan Media Pembelajaran Dengan Software Autocad.” Jurnal Kajian Pendidikan Teknik Bangunan 2016 1–6. Jonar H. Situmorang, MA. Matinya Teori Evolusi. Yogyakarta ANDI, 2006. Kartiningrum, Eka Diah. “Panduan Penyusunan Studi Literatur.” Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Kesehatan Majapahit, Mojokerto 2015 1–9. MANUSAMA, LEDY. “Allah Dan Alam.” KENOSIS Jurnal Kajian Teologi 1, no. 2 2019 187–203. Mehdi, Mir, and Behboodi Tolon. “Explanation of Stephen Hawking ’ s Fallacy of the Big Bang Theory and Denial of the Existence of God” 15 2021. Nurlita, A A. “Studi Literatur Pengaruh Hasil Pelaksanaan Praktek Kerja Industri Dan Hasil Belajar Kewirausahaan Terhadap Keputusan Rencana Karier Peserta.” Prosiding Seminar Nasional UNS Vocational Day 2016 140–144. Rosang, Djonly J. R. “Studi Kritik Teori Penciptaan Dalam Kejadian 11-2 Suatu Kajian Terhadap Argumentasi Teori Celah.” HUPERETES Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen 1, no. 1 2019 62–78. Sipahutar, Roy Charly HP. “Penciptaan Dalam Sastra Hikmat Perjanjian Lama Serta Implikasinya Bagi Pemeliharaan Alam.” Fidei Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika 3, no. 2 2020 202–227. Thiessen, Henry C. Teologi Sistematika. Jawa Timur Gandum Mas, 2015. Ware, Archimandrite Kallistos. THE ORTHODOX WAY. Vol. 148. America Eerdmans Phronesis Jurnal teologi dan Misi p-ISSN 2621-2684 Vol. 5 No. 1, Juni 2022 e-ISSN 2615-4749 27 Printing Co, 1986. Wilcox, Donald J. “Science and Creation in the Middle Ages Henry of Langenstein d. 1397 on Genesis.” History Reviews of New Books 4, no. 10 1976 224–224. Yaniawati, Poppy. “Penelitian Studi Kepustakaan.” Penelitian Kepustakaan Liberary Research, no. April 2020 15. Yotham, Yohanes. “Iman Dan Akal Ditinjau Dari Perspektif Alkitab.” Jurnal Simpson Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen 2, no. 1 2015 37–70. “Kompasiana Syarat Dan Ketentuan.” Accessed February 15, 2022. “Makalah Agama Kristen Makalah Tentang Penciptaan.” Accessed January 27, 2022. “Matthew 1 - Catena Bible & Commentaries.” Accessed January 27, 2022. “Mengenal 5 Teori Terbentuknya Alam Semesta - Gramedia Literasi.” Accessed February 15, 2022. “PANDANGAN AGAMA KATOLIK TERHADAP ALAM SEMESTA – Character Building.” Accessed October 5, 2021. “Penciptaan Accessed February 14, 2022. “Pertanyaan-Pertanyaan Mengenai Theologia.” Accessed October 5, 2021. “What If the Universe Had No Beginning? Live Science.” Accessed February 16, 2022. Chatarina SuryantiRoberto Reno SitepuIs education on theological virtues and moral virtues still relevant to help victims of sexual violence? This article was written to see the importance of education on theological and moral virtues to help victims of sexual violence. The method used for research includes descriptive qualitative research which is carried out by combining field research and literature. Based on the research conducted, it was found that all respondents stated that education on theological virtues and moral virtues was still relevant to helping sufferers because of sexual violence. Therefore, a concept of personal theological and moral virtue is needed as a strategy to maintain and develop the integrity of creation and to experience oneself as the image of Charly HP SipahutarArtikel ini adalah suatu upaya mencari makna ekoteologis dari teks penciptaan yang ada dalam Sastra Hikmat Perjanjian Lama. Subordinasi tema penciptaan dengan tema teologi lain dalam Perjanjian Lama membuatnya tidak dapat berbicara secara utuh. Demikian pula upaya yang dilakukan dalam menggali tema penciptaan biasanya hanya seputar teks dalam kitab Kejadian, hal tersebut menafikan bahwa ada bagian lain dalam Perjanjian Lama yang berbicara lantang tentang tema penciptaan ini. Oleh karena itu tulisan ini mencoba mengeksplorasi tema penciptaan dari bagian Sastra Hikmat Perjanjian Lama dengan menggunakan metode studi pustaka, meneliti sumber-sumber referensi dari penelitian yang berkaitan dengan teks terpilih dan mengimplementasikannya bagi tanggung jawab umat terhadap pemeliharaan alam. Hasil penelitian mengemukakan bahwa manusia adalah ciptaan yang bertanggung jawab menjamin keteraturan alam, hikmat Tuhan memampukan manusia untuk menjadi sahabat alam. Juliman HarefaArtkel ini merupakan studi eksegetis kitab Kejadian 126-27, untuk memahami tentang siapa Allah pencipta, mengapa Allah menciptakan manusia yang disebut sebagai makhluk mulia dan mengkaji makna segambar dan serupa dengan Allah. Kajian ini menggunakan metode hermeneutik spiral dari teks kepada konteks yaitu studi eksegetis yang mengungkap makna teks asli Alkitab dan implementasi makna teks asli pada masa kini. Tugas eksegese adalah proses mendapatkan makna yang tepat dari bahasa Ibrani tentang topik tulisan, untuk itu dilakukanpekerjaan mencari maknaasli dari kata-kata kunci dalam bahasa Ibrani, sebagai bahasa asli yang digunakan dalam menulis kitab Kejadian. Berikutnya, memberikan makna teologis dari studi kata-kata bahasa Ibrani tersebut untuk diimplementasikan. Kajian teks kata Elohim, Yahwe/Adonay dan Kita mengandung arti kemahasucian, kemahakuasaan, keagungan dan kemuliaan Sang Pencipta alam semesta. Allah pencipta tersebut menciptakan manusia menurut gambar dan rupa-Nya, sehingga manusia memiliki “potensi ilahi” yang tidak dimiliki oleh makhluk lain yang diciptakan oleh Allah. Potensi ilahi adalah citra diri manusia yang memiliki jiwa akan dipahami sebagai kualitas sumberdaya manusia itu sendiri yakni potensi spiritualitas, rasio, kehendak yang akan diaplikasikan dalam dunia sekuler, budaya dan pendidikan di era milenial. Kata-kata kunci Elohim, Allah, Hermeneutik, Kejadian, EksegeseFenghui's cosmology has penetrated people's understanding and this must be confronted with apologetics originated from the Bible. This study found three main things. First, the universe was created by God and God is personal. Second, humans are created by God but humans are not God. Third, the universe is not eternal, therefore anything that is sought to obtain a longer life as taught through Fengshui's cosmology is futile. Humans seek eternal life, this is only possible through receiving the forgiveness of Jesus Christ. The method used in this study is presuppositions based on the Bible to present objective truths. Presuppositions are supported by various related literature that addresses this theme is certainly placed under the authority of the Bible. Abstrak. Kosmologi Fenghsui telah merambah dalam pemahaman masyarakat, hal ini harus dihadapi dengan apologetika yang bersumber dari Alkitab. Penelitian ini menemukan tiga hal utama. Pertama, alam semesta diciptakan oleh Allah dan Allah itu berpribadi. Kedua, manusia diciptakan oleh Allah tetapi manusia bukanlah Allah. Ketiga, alam semesta tidak bersifat kekal, sehingga apa pun yang diupayakan untuk memperoleh hidup yang lebih lama long life seperti yang diajarkan melalui kosmologi Fengshui adalah kesia-siaan. Manusia mencari hidup yang kekal, hal ini hanya dimungkinan melalui menerima pengampunan Yesus Kristus. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah presuposisi yang didasarkan pada Alkitab guna menyuguhkan kebenaran yang obyektif. Presuposisi didukung oleh berbagai literatur terkait yang membahas tema ini, tentu ditempatkan di bawah otoritas Literatur Pengembangan Media Pembelajaran Dengan Software AutocadRizal HartantoHasan Septa WahyuDaniHartanto, Rizal Septa Wahyu, and Hasan Dani. "Studi Literatur Pengembangan Media Pembelajaran Dengan Software Autocad." Jurnal Kajian Pendidikan Teknik Bangunan 2016 ANDI, 2006. Kartiningrum, Eka DiahH JonarM A SitumorangMatinya TeoriEvolusiJonar H. Situmorang, MA. Matinya Teori Evolusi. Yogyakarta ANDI, 2006. Kartiningrum, Eka Diah. "Panduan Penyusunan Studi Literatur." Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Kesehatan Majapahit, Mojokerto 2015 of Stephen Hawking ' s Fallacy of the Big Bang Theory and Denial of the Existence ofMir MehdiBehboodi TolonMehdi, Mir, and Behboodi Tolon. "Explanation of Stephen Hawking ' s Fallacy of the Big Bang Theory and Denial of the Existence of God" 15 2021.Studi Literatur Pengaruh Hasil Pelaksanaan Praktek Kerja Industri Dan Hasil Belajar Kewirausahaan Terhadap Keputusan Rencana Karier PesertaA NurlitaNurlita, A A. "Studi Literatur Pengaruh Hasil Pelaksanaan Praktek Kerja Industri Dan Hasil Belajar Kewirausahaan Terhadap Keputusan Rencana Karier Peserta." Prosiding Seminar Nasional UNS Vocational Day 2016 J R RosangRosang, Djonly J. R. "Studi Kritik Teori Penciptaan Dalam Kejadian 11-2 Suatu Kajian Terhadap Argumentasi Teori Celah." HUPERETES Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen 1, no. 1 2019 C ThiessenTeologiSistematikaThiessen, Henry C. Teologi Sistematika. Jawa Timur Gandum Mas, 2015. Ware, Archimandrite Kallistos. THE ORTHODOX WAY. Vol. 148. America Eerdmans Phronesis Jurnal teologi dan Misi p-ISSN 2621-2684 A Filsafat Ketuhanan. Plato (427-348 SM) yang belum sampai kepada meyakini adanya Tuhan, dan baru berada dalam tingkat mencari sesuatu yang abadi sebagai pencipta pertama dari alam ini mengatakan, bahwa filsafat adalah mencari hakikat kebenaran yang asli. Sedangkan Aristoteles (382-322 SM) yang lebih menitikberatkan penyelidikannya kepada
terjawab • terverifikasi oleh ahli eh sy tebak km non muslim kan? Allah SWT adalah . adalah tuhan semesta alam Krisnamaaf ya tuhan bkn ny sy keluar dari agamamu atau tdk percaya pd mu...maaf ya tuhan...*jan peduli in ini hanya utk my god!maaf ye kelau saleh karena sye kagek belajar tentang ini...tp...ay denger2 sih gituukalau bnr kasih terbaek ye...and kalau aye jaweb pertame and bener...
Bukukerja yang dicipta oleh FlipHTML5 ini direka untuk melatih keupayaan kanak-kanak memerhati dan berfikir, iaitu permainan teka-teki yang boleh menarik minat kanak-kanak. Mereka perlu mencari dan membulatkan perkataan dalam teka-teki carian perkataan dan menomborkan gambar. Bilangan halaman: 10 Saiz halaman: A4 Benarkan perkongsian Akal sehat pasti mengakui bahwa orang yang membuat sesuatu pasti mengetahui sesuatu yang akan dibuatnya. Allah Swt adalah pencipta alam ini dan Dia mengetahui semua ciptaan-Nya. Ilmu merupakan salah satu sifat wajib bagi Allah Swt yang mempunyai arti? Berkuasa Berkehendak Hidup Mengetahui Kunci jawabannya adalah D. Mengetahui. Dilansir dari Encyclopedia Britannica, akal sehat pasti mengakui bahwa orang yang membuat sesuatu pasti mengetahui sesuatu yang akan dibuatnya. allah swt adalah pencipta alam ini dan dia mengetahui semua ciptaan-nya. ilmu merupakan salah satu sifat wajib bagi allah swt yang mempunyai arti mengetahui. Dalambahasa DusunKadazan ada 28 huruf abc (abada) yang telah dicipta pada tahun Oktober 24, 1970 oleh Dr Mohd Zakaria Ilyas. Siapa yang termimpi dikalangan academician KDM untuk mencipta Gagarit ini? Pasti jawapan kepada soalan ini "tidak ada". Mari kita lihat bentuk gagarit (alphabets) yang kita bincang ini.
Setiap Manusia diciptakan oleh Tuhan yang Maha Esa dengan kemampuan yang? Berbeda Sama Tidak sama Semua jawaban benar Semua jawaban benar Jawaban B. Sama Dilansir dari Encyclopedia Britannica, setiap manusia diciptakan oleh tuhan yang maha esa dengan kemampuan yang sama. Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Orang yang tidak pernah mau menghargai orang lain akan? beserta jawaban penjelasan dan pembahasan lengkap.
Sedangkansifat mustahil Allah Swt adalah kebalikan dari sifat wajib Allah Swt, yaitu sifat yang tidak mungkin ada dan tidak layak disandarkan pada Zat-Nya sebagai Pencipta alam semesta.Sifat-sifat wajib dan mustahil Allah Swt adalah sebagai berikut: 1. Wajib : Wujud artinya ada. Mustahil : ‘Adam artinya tidak ada. Adanya Allah Swt. dapat dibuktikan dengan adanya JawabanNama Al Mutakabbir juga bermakna kebesaran hanya milik Allah sehingga seluruh makhluk tunduk kepadaNya. Asmaul Husna kesembilan ini juga disebutkan dalam Surat Al Hasyr ayat 23. Al Khaliq artinya Allah Maha Pencipta. Dialah yang menciptakan alam semesta dan seluruh makhlukNya. Setiaporang mukalaf, baik laki-laki maupun perempuan, semuanya wajib mengetahui 20 sifat yang pasti dimiliki oleh Allah dengan dalil-dalilnya, meskipun dengan cara global. dan pencipta itu mesti lebih dahulu daripada yang dicipta. Allah swt. berfirman : 26 Abad yang lalu. Ketika Sang Buddha Menyangkal Paham Pencipta Dan Ciptaannya. Non Buddhist bertanya mengenai Buddha Dhamma, Siapa Pencipta Alam Semesta dalam ajaran Buddha dan siapa itu Buddha. Bagi Non Buddhis pemahaman akan Pencipta dan ciptaanya sangatlah penting. Namun umumnya pertanyaan ini tidak dijawab atau dijawab seadanya oleh seorang Buddhist dan akhirnya malah membuat seorang Non Buddhis tambah bingung. Hal ini wajar, karena pemahaman ajaran Buddha sangat kompleks. Bila seorang Non Buddhis bertanya “Siapakah Pencipta Alam Semesta dalam ajaran Buddha?” maka jawabannya TIDAK_ADA_PENCIPTA dalam ajaran Buddha. Biasanya seorang Non Buddhis setelah mendengar jawaban ini akan terkejut dan menganggap bahwa Ajaran Buddha sama seperti Ateis. Perlu ditegaskan bahwa ada perbedaan antara Ateis dengan ajaran Buddha walaupun keduanya menyangkal konsep Pencipta dan Ciptaannya. Selain itu, kaum yang disebut sebagai Ateis sudah ada semenjak zaman Sang Buddha, tapi mereka lebih dikenal sebagai kaum skeptik yang mana mereka selalu menyangkal apapun yang diyakini orang. Ateis menyangkal konsep Pencipta dan Ciptaannya didasarkan pada argumen atau teori yang sifatnya paradoks dari paham-paham yang diyakini oleh orang-orang yang percaya adanya Pencipta. Misalnya, orang yang percaya adanya Pencipta, meyakini bahwa Pencipta itu Maha Pengasih. Dan atas keyakinan tersebut orang Ateis akan membuat pertanyaan yang sifatnya paradoks dari paham tersebut, seperti “Kalo Pencipta Maha Pengasih kenapa Dia ciptain Neraka yang kekal, memangnya kejahatan manusia yang dilakukan seumur hidup sekalipun sebanding dengan hukuman yang kekal tersebut?”. Dari sini kita bisa melihat bahwa kaum Ateis berusaha menyangkal pemahaman Pencipta dan Ciptaannya berdasarkan argumen-argumen yang menjadi lawannya/paradoks. Hal ini berbeda dengan Sang Buddha, Sang Buddha menyangkal paham Pencipta dan Ciptaannya, karena Sang Buddha mengetahui secara pasti bahwa memang tidak ada Pencipta. Sang Buddha pernah menyatakan bahwa dengan kemampuannya sebagai seorang Sammasambuddha, Dia bisa melihat secara jelas segala peristiwa yang terjadi di sistem dunia/galaksi baik pada saat itu maupun masa lalu, dan jika mau bisa lebih dari itu. Sang Buddha juga menyatakan Dia mampu melihat 4 alam rendah dengan jelas Niraya/Neraka, Tiracchana/Binatang, Peta/Hantu Gentayangan dan Asura/Jin, 6 tingkat Dewa dengan 6 alam Surga-nya, dan bahkan 20 Alam Brahma yang lebih tinggi dari dunia Dewa. Tetapi pada saat itu, Sang Buddha tidak melihat satu pun sosok/individu yang dikenal manusia pada zamannya sebagai Pencipta walaupun mereka yang disebut-sebut kadang ada. Dalam artian mereka kalah dalam kemampuan dan pengetahuan jika dibandingkan dengan Sang Buddha. Ketika Sang Buddha menelusuri Alam Semesta, Dia menyadari bahwa bukan cuma Dia saja yang adalah seorang Sammasambuddha. Ternyata di sistem dunia/galaksi lain ada juga yang seperti Dia, seorang Sammasambuddha, dengan kata lain ada manusia di sistem dunia/galaksi lain. Dan menariknya anda mungkin pernah mendengar Buddha tersebut, Dia adalah Buddha Amithaba dari sebuah dunia/planet yang disebut Sukhavati. Bisa dikatakan Buddha Amithaba adalah Buddha dari sistem dunia lain yang paling populer di dunia Saha ini, tempat dimana Sang Buddha Gotama berada. Lalu yang menjadi pertanyaan “Jika tidak ada Pencipta, lalu bagaimana bisa ada Alam Semesta ini?” Jawaban Buddhistme sangat simpel karena apa yang ada di Alam Semesta ini tidak pernah tidak ada. Dalam pengertian yang lebih jelas tidak ada suatu zaman dimana Alam Semesta ini dulunya tidak ada. Mengapa demikian? Ada dua hal yang bisa saya sampaikan yang pertama dari Penjelasan Sang Buddha dan Pengembangan penjelasan Sang Buddha. Penjelasan Sang Buddha Sang Buddha pernah menjelaskan bahwa ketika Dia duduk dibawah pohon bodhi sebelum mencapai pencerahan sempurna. Beliau melihat dengan jelas bagaimana bumi ini terbentuk, bagaimana manusia bisa ada dibumi ini, bagaimana galaksi bisa seperti sekarang. Tetapi yang menjadi hal yang penting dalam bahasan ini adalah bahwa galaksi-galaksi yang ada di Alam Semesta ini bukan sekali ini saja terbentuk. Tapi sudah berkali-kali hancur dan terbentuk kembali. Setelah Dia melihat itu, Beliau kemudian berhenti di satu titik. Dalam penjelasan lainnya Sang Buddha menyatakan bahwa unsur-unsur utama yang membentuk semesta tidak akan musnah, dengan kata lain unsur-unsur utama ini kekal. Berdasarkan ketentuan yang kita pahami bersama, sesuatu yang kekal tidak punya awal. Pernyataan Sang Buddha ini dapat ditemukan dalam Kevaddha Sutta, dimana dikisahkan ada seorang Bhikkhu bertanya kepada Sang Buddha “Dimana Keempat unsur utama lenyap tanpa sisa?”. Pada saat itu, Sang Buddha mengoreksi pertanyaan Bhikkhu tersebut dengan mengatakan “tidak seharusnya bertanya dengan cara ini Di manakah empat unsur utama – unsur tanah, unsur air, unsur api, unsur angin – lenyap tanpa sisa?’ melainkan, beginilah seharusnya pertanyaan itu diajukan Di manakah tanah, air, api, dan angin tidak menemukan landasannya?’”. Dalam Brahmajala Sutta dengan tegas Sang Buddha menyangkal pandangan yang menyatakan jika kita mati, maka kita musnah tanpa sisa, begitu juga pandangan yang menyatakan tidak ada dunia lain setelah kematian yang mana pandangan ini populer di kalangan kaum yang sekarang disebut Athies. Lalu bagaimana bisa Alam Semesta seperti sekarang? Sang Buddha menjelaskan bahwa di Alam Semesta ini ada suatu hukum, Sang Buddha menyebutnya Dhamma Niyama. Dhamma Niyama ini adalah sifat dari Alam Semesta itu sendiri. Seperti air dengan sifatnya, jika kena panas bisa menguap, bila kena dingin bisa membeku. Air dan sifatnya merupakan satu bagian demikian juga Alam Semesta dengan Dhamma Niyama adalah satu bagian. Karena Alam Semesta punya sifatnya sendiri oleh sebab itulah Alam Semesta ini menjadi sebagaimana sifatnya itu. Orang-orang yang percaya paham Penciptaan dan Ciptaannya, selalu menganggap bahwa Hukum Alam diciptakan. Mereka meyakini ini disebabkan karena pola penilainnya bersifat mundur, dari masa sekarang ke masa lalu. Mereka akan selalu memulai pertanyaan seperti berikut Tidak mungkin Alam Semesta yang begitu luar biasa ini Sekarang terjadi begitu saja, jika kita tarik mundur Masa Lalu pasti kita akan menemukan penyebab utama yang dengan kehendaknya jadilah apa yang seperti sekarang karena terjadi berdasarkan kehendaknya maka disebut Pencipta”. Tetapi kenyataannya tidak demikian, dalam ilmu ekonomi ada yang namanya hukum ekonomi. Hukum ini menyatakan “Jika permintaan bertambah maka harga akan naik”. Jika seseorang ditanya siapa yang ciptain hukum ini, secara sepintas mereka akan menjawab para pedagang dan pembeli lah yang ciptain. Tetapi benarkah demikian? Apakah ada pedagang dan pembeli pada saat bertransaksi mereka kemudian berpikir “Aku akan menciptakan hukum ekonomi”, sehingga atas dasar kehendak ini mereka disebut Pencipta? Dari sini, kita bisa menyadari mengapa Sang Buddha menyangkal pandangan yang menyatakan adanya Isvara Sosok Tunggal Yang Atas Kehendaknya Menciptakan Alam Semesta Sehingga disebut Pencipta. Semua agama besar yang didalam ajarannya menjelaskan tentang dunia lain, meyakini adanya Isvara Dalam Kitab Buddhist sebenarnya ada juga kisah mengenai “Pencipta” yang ciri-cirinya mirip dengan yang tertulis dalam ajaran Kristen, Islam maupun Hindu. Kisah ini dapat ditemukan dalam Kevaddha Sutta, Brahmanimantanika Sutta, Brahmajala Sutta, dll. Tapi disini Sang Buddha justru meluruskan pandangan salah dari Maha Brahma bernama Baka yang mengira dirinya adalah Pencipta. “Mengapa tidak ada Pencipta?” Perbandingan pandangan Sang Buddha dengan Non Buddhist khususnya agama Abrahamik dalam hal proses Alam Semesta. Saya kemudian membuat beberapa hipotesa, salah satunya sebagai berikut 1. Bila Alam Semesta ini diciptakan baru sekali, seperti yang dinyatakan agama lain agama Abrahamik, katakanlah Alam Semesta ini diciptakan 1000 tahun yang lalu. Namun mau bagaimana pun waktu 1000 tahun tidak sebanding dengan keberadaan Pencipta yang tidak punya awal. Lalu apa yang Pencipta lakukan sebelum ciptain Alam Semesta? Andaikan Alam Semesta diciptakan dalam waktu Satu Trilliun pangkat Satu Trilliun sekalipun tetap saja tidak sebanding dengan tanpa awal, lalu apa yang dilakukan pencipta sebelum Satu Trilliun pangkat Satu Trilliun? 2. Jika Alam Semesta ini diciptakan dan andai kata Ruang Angkasa meliputi semua bagian, lalu pertanyaannya dimana Pencipta sebelum dia menciptakan Ruang Angkasa? segala sesuatu yang exist pasti menempati Ruang mau wujud ataupun gaib. Mengingat Sang Buddha pernah menyatakan bahwa Alam Semesta sangat luas, seorang Sammasambuddha berkuasa atas sistem dunia. Bahkan Sang Buddha menyatakan dalam kesempatan terpisah ada 4 hal yang tidak bisa dibayangkan manusia biasa, yaitu Alam Semesta, Hukum Karma, Nibbana, Seorang Sammasambuddha. Dari hipotesa diatas kemudian muncul pertanyaan seseorang tidak mungkin mengatakan bahwa tongkat besi diciptakan oleh besi, jika besi punya sifat-sifat tertentu hukum yang memampukan terbentuknya bentuk tongkat, maka bisa dipastikan tidak ada Pencipta, lalu mengapa pandangan mengenai Pencipta dan Ciptaannya bisa ada? Sang Buddha menjelaskan bahwa itu semua akibat salah berpikir dan juga adanya sosok tertentu yang salah berpikir mengenai dirinya, contohnya Maha Brahma Baka, dan pengikutnya seperti yang tertulis dalam Kevaddha Sutta, Brahmanimantanika Sutta, Brahmajala Sutta, dll Dari penjelasan diatas mungkin timbul pertanyaan “Jika tidak ada Pencipta, lalu untuk apa kita hidup? Apa tujuan kita didunia?”. Mau bagaimanapun saya menyadari bahwa paham Pencipta ada kaitannya dengan keberadaan manusia. Didalam ajaran Buddha, diajarkan bahwa tidak ada tujuan khusus yang harus dicapai semua manusia, tetapi secara umum manusia mengharapkan kebahagiaan, terbebas dari penderitaan. Jika di agama non Buddhist, mereka cenderung ingin masuk surga agar bahagia dan bisa menyembah serta berada dekat dengan “Penciptanya”. Lalu bagaimana dengan umat Buddha? Dalam ajaran Buddha dikenal alam Surga dan alam Brahma, namun kedua alam ini, yang keadaanya jauh lebih menyenangkan dari manusia, tetap berada dalam lingkaran Samsara. Sang Buddha menuturkan bahwa ada 4 hal yang membuat seorang makhluk di alam surga maupun brahma terlahir kembali ke alam lain yang lebih rendah, salah satunya adalah kejatuhan yang sudah dicontohkan dengan sangat baik dalam ajaran Kristen, Islam dan Hindu. Oleh karena itu, kedua alam ini bukan tujuan umat Buddha. Sang Buddha sampai akhir hayatnya justru mendorong agar semua makhluk mencapai/merealiasasi Nibbana/Nirvana Aku tidak mengajar untuk menjadikanmu sebagai murid-Ku Aku tidak tertarik untuk membuatmu menjadi murid-Ku Aku tidak tertarik untuk memutuskan hubunganmu dengan gurumu yang lama. Aku bahkan tidak tertarik untuk mengubah tujuanmu, karena setiap orang ingin lepas dari penderitaan. Cobalah apa yang telah Kutemukan ini, dan nilailah oleh dirimu sendiri. Jika tidak, janganlah engkau terima Sang Buddha

Tetapipada waktu kita datang untuk menyelidiki Sang Pencipta, hal itu jauh lebih tinggi dan jauh lebih sulit. Doktrin Tritunggal adalah doktrin mengenai Pencipta, bukan doktrin mengenai yang dicipta. Ada perbedaan kualitatif atau perbedaan sifat dasar antara Pencipta dan yang dicipta (the qualitative difference between The Creator and creatures).

Yang dimaksud dengan kopling mekanis adalah kopling yang bekerjanya dengan? Diatur oleh handle kopling Diatur oleh tekanan fluida Diatur oleh tekanan udara Diatur oleh tenaga elektrik Daitur oleh tenaga dari mesin Jawaban A. Diatur oleh handle kopling Dilansir dari Encyclopedia Britannica, yang dimaksud dengan kopling mekanis adalah kopling yang bekerjanya dengan diatur oleh handle kopling. Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Pada sistem kopling otomatis dikenal dengan adanya kopling sentrifugal atau lebih dikenal dengan kopling ganda. Cara kerja kopling ini memanfaatkan gaya? beserta jawaban penjelasan dan pembahasan lengkap.

MaksudnyaAllah mengejek orang-orang musyrik yang menafikan adanya khaalik (sang pencipta) dengan sebuah pernyataan-Nya bahwa Dialah sebenarnya yang menciptakan mereka bahkan Alam jagat raya sekalipun. Oleh karenanya mereka enggan untuk beribadah dan mentauhidkan Allah swt.beriman kepada Rasul Muhammad saw. dan Al-Qur’anul kariim.

Pencipta dengan yang dicipta pasti? berbeda. bersama bersaudara berpahala Semua jawaban benar Jawaban A. berbeda.. Dilansir dari Ensiklopedia, pencipta dengan yang dicipta pasti berbeda.. Baca JugaPada pembelajarn dengan pendekatan scientifik, seorang guru harus memodifikasi peralatan olahhraga sesuai dengan karakteristik peserta didik. Hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam memodifikasi media dalam pembelajaran PJOK kecuali;?Banyak menggunakan penalaran, kritis suka menganalisis, berpikir rasional, kembali ke teori, konsep, hukum, tidak suka pendapat yang subyektif, penuh pertimbangan tidak suka spekulatif, tegas/kuat pendiriannya, tidak mudah terpengaruh Menurut HONEY & MUMFORD merupakan ciri dari golongan?Pergaulan yang mengarah pada persatuan dan kesatuan bangsa didasari sikap?Perhatikan pernyataan pernyataan Terhindar dari berbagai penyakit kulit dan kelamin2 Terhindar dari dehidrasi3 There bebas dari bau yang tidak sedap di sekitar kulit dan kelamin4 Aktivitas buang air kecil dan buang air besar tidak terganggu5 Meningkatkan daya tahan tubuh. Pernyataan yang benar mengenai manfaat menjaga kebersihan organ reproduksi ditunjukkan oleh angka?Bagian yang berfungsi sebagai tempat batu yang akan dilontarkan adalah? .
  • 13az8lqw5b.pages.dev/306
  • 13az8lqw5b.pages.dev/42
  • 13az8lqw5b.pages.dev/622
  • 13az8lqw5b.pages.dev/984
  • 13az8lqw5b.pages.dev/520
  • 13az8lqw5b.pages.dev/72
  • 13az8lqw5b.pages.dev/599
  • 13az8lqw5b.pages.dev/780
  • 13az8lqw5b.pages.dev/969
  • 13az8lqw5b.pages.dev/830
  • 13az8lqw5b.pages.dev/311
  • 13az8lqw5b.pages.dev/748
  • 13az8lqw5b.pages.dev/306
  • 13az8lqw5b.pages.dev/704
  • 13az8lqw5b.pages.dev/394
  • pencipta dengan yang dicipta pasti