Selaingone, melalui akun YouTube Hopeless Record, coldrain juga memberikan teaser single lain yang akan disertakan pada album VENA kali ini. Adalah Words Of The Youth, yang diupload terlebih dahulu oleh Hopeless Record, lagu yang relatif lebih keras dari GONE ini, menggambarkan bahwa coldrain tetap konsisten dengan karakteristik sound mereka, tetapi tetap menciptakan
ï»żJovial Da Lopez dengan lantang menyebut “Youtube lebih berbahaya dari TV.” Youtuber yang dikenal dengan Kak Jo ini merilis satu video diskusi dengan adiknya Dovi dalam kemasan drama di kanal Youtube SkinnyIndonesian24 pada Februari 2021 lalu. Kedua bersaudara ini sudah sejak lama dikenal sebagai influencer di platform video online, Youtube. Lalu, kenapa mereka sebut Youtube lebih berbahaya dari TV?“Youtube, Youtube lebih dari TV!” Sebelum membahas isi diskusi serius Jovi & Dovi soal kritik tentang Youtube, mari kita bernostalgia ke tahun 2016. Pada masa itu ada satu lagu hits yang trending di platform Youtube tentunya berjudul “GGS” singkatan dari “Ganteng-ganteng Swag”. Video ini dirilis oleh Young Lex di kanal Youtube jelas video musik ini satu bentuk anti mapan dari media televisi. Mereka melakukan glorifikasi hebatnya Youtube sebagai satu media baru yang lebih unggul. Dimulai dari judulnya yang memplesetkan serial TV sinetron populer pada masa itu, “Ganteng-ganteng Serigala” tayang di SCTV yang populer dengan singkatan “GGS”. Bahkan ada bagian dari lirik lagunya berbunyi, “Kita bukan Serigala, tapi boleh dicoba
” yang tentunya mengacu pada sinetron itu. Video musik ini bentuk kolaborasi dari para selebriti Youtube pada masa itu, Young Lex bersama dengan Jovi & Dovi SkinnyIndonesian24, Reza Oktovian atau lebih dikenal dengan Reza Arap, stand up comedian Kemal Palevi, dan penyanyi Dycal Siahaan. Pada video yang dirilis pada maret 2016 itu, Jovial Da Lopez dengan lantang menyanyikan, “Youtube, Youtube lebih dari TV!”Lima tahun kemudian, Jovial Da Lopez mempertanyakan kembali soal kebenaran bahwa Youtube lebih baik daripada TV. Bahkan Jovi menyebut Youtube lebih berbahaya dari TV. Untuk mengupas kenapa kritik buat Youtube ini muncul, mari kita lihat kembali bagaimana media televisi memperoleh terpaan kritik hingga media baru seperti Youtube tampak sangat Balik Kritik TV Kalau bicara tentang TV di tahun 80-an, maka bisa dibilang kesan yang muncul secara umum adalah membosankan. TVRI, satu-satunya stasiun televisi yang mengudara dan dikuasai oleh pemerintah. Memang bukan tidak ada program hiburan pada masa itu. Acara musik, film asing, komedi, program anak-anak mulai dari program belajar, kuis, film hingga acara hiburan, semua ditayangkan oleh TVRI. Namun tentunya acara-acara ini diselingi dengan siaran berita, magazine, feature, dan dokumenter yang isinya mengagungkan program-program pemerintah orde baru yang berkuasa pada masa itu. Lalu kebijakan pemerintah pun berubah. Muncul televisi swasta di era 90-an. Pilihan tontonan masyarakat Indonesia semakin beragam. Untuk menghidupi dirinya, stasiun TV swasta mengandalkan pendapatan dari iklan. Nah, di era 90-an ini lah mulai muncul kritik bahwa TV tidak mendidik. Dimulai pada era 90-an, industri televisi di Indonesia diwarnai persaingan komersial untuk merebut khalayak. Penanda keberhasilan tayangan bukan kualitas melainkan kuantitas. Seberapa banyak orang menonton menjadi kejaran bagi stasiun televisi. Indikator keberhasilan ini ditandai dengan angka “rating” berdasarkan survei yang dilakukan oleh lembaga penelitian “Nielsen”. Mengejar rating tinggi berarti berlomba meraih penonton sebanyak mungkin. Program dengan isi berkualitas seperti dokumenter mengenai penelitian ilmiah akan kalah bersaing dengan tayangan hiburan seperti sinetron dengan cerita menjual konflik keluarga dan percintaan. Sinetron pun mendominasi tayangan televisi di jam tayang utama sekitar pukul di mana semua anggota keluarga punya waktu buat nonton TV pun bermunculan di media cetak dan forum-forum diskusi ilmiah. Sinetron di televisi jadi sasaran karena dianggap tidak mendidik dan tidak berkualitas. Wacana ini mulai mengemuka pada akhir dekade 90-an. Namun persaingan industri tidak dapat dihindari. Tayangan di televisi untuk mengejar kepentingan pemirsa tidak berhenti pada sinetron. Pada awal dekade 2000-an, mulai muncul tayangan-tayangan mistis berbau terhadap industri televisi di Indonesia pada awal dekade 2000-an juga ditujukan kepada tayangan-tayangan berita kriminal. Stasiun televisi juga berlomba menayangkan program berita khusus aksi-aksi kriminalitas yang memancing banyak penonton. Sinetron, tayangan mistis, dan berita kriminal jadi topik diskusi bagaimana televisi di Indonesia mengejar “rating” untuk kepentingan industri semata sehingga mengorbankan kualitas dari masyarakat terhadap industri televisi di Indonesia berhasil melahirkan terciptanya lembaga negara baru yang mengatur penyelenggaraan siaran televisi. Komisi Penyiaran Indonesia KPI dibentuk pada tahun 2002 dan mulai bekerja pada tahun 2003. Dengan status independen sehingga tidak dipengaruhi oleh pemerintah, KPI mengeluarkan produk yang menjadi industri televisi di Indonesia yaitu Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran P3SPS mulai tahun 2004. Stasiun televisi yang enggan mematuhi produk ini dapat diberikan teguran oleh KPI hingga dikenai sanksi. Dengan adanya P3SPS dari KPI memang tidak serta-merta menyelesaikan masalah tayangan TV yang tidak mendidik serta persaingan industri yang membuat stasiun berorientasi pada kepentingan komersial hingga mengabaikan kualitas. Namun setidaknya ada satu sistem yang mengatur bagaimana seharusnya industri televisi menyajikan tayangan kepada masyarakat. Melalui sistem ini juga muncul pengawasan terhadap stasiun TV yang dilakukan oleh kembali ke pandangan Jovi tentang Youtube yang lebih bahaya daripada tayangan TV. Dalam video ini, Jovi berdiskusi dengan adiknya Dovi tentang keputusan mereka untuk berhenti menjadi kreator konten di Youtube. Dengan cara kreatif dibantu beberapa ragam video fragmen, mereka menjelaskan bagaimana Youtube menjadi platform yang berbahaya. Pada akhir diskusi, Dovi pun memberikan kesimpulan, “penonton yang termakan video, kreator yang terpengaruh algoritma, brand yang hanya mementingkan profit dan Youtube yang memfasilitasi dan membiarkan ini semua terjadi.”Menonton video berjudul “Youtube Lebih dari TV” besutan SkinnyIndonesian24, tampak kesamaan bagaimana Youtube akhirnya terjebak dengan pola industri TV. Dipicu oleh kepentingan komersial, Youtube membuat para kreatornya memilih untuk mengabaikan kualitas untuk mengejar penonton. Lebih berbahaya lagi, platform media sosial ini bisa memicu polarisasi karena membiarkan penonton untuk mengkonsumsi konten yang mereka sukai tanpa memedulikan apa yang mereka perlukan. Jovi pun menambahkan, “dan yang lebih gila lagi, kita semua adalah pelaku dan korban!”Pandangan tentang Youtube lebih berbahaya daripada TV tampak relevan. Walaupun sama-sama terjebak dalam kepentingan komersial, setidaknya industri televisi di Indonesia sudah memiliki sistem yang mengatur pedoman konten serta pengawasan dari KPI sebagai lembaga negara independen untuk melindungi masyarakat. Sementara Youtube dan platform video serta media sosial lainnya di internet masih diserahkan kepada kepentingan pasar. Lalu, apakah kita perlu memberikan tekanan kepada negara untuk membentuk komisi pembuat pedoman buat Youtube dan platform lainnya seperti yang dilakukan para pemerhati untuk industri televisi sehingga melahirkan KPI? Sebagai bagian dari masyarakat, kita perlu ikut aktif menjawabnya. Komisi Penyiaran Indonesia pada tahun 2019 sempat menyampaikan wacana terkait peninjauan undang-undang penyiaran terkait perluasan pengawasan ke media baru seperti platform video online Netflix, Youtube, dan sebagainya. Namun rencana ini memperoleh respons beragam dari masyarakat. Beberapa ahli menilai perlunya pengawasan bagi media baru baik dengan memperluas fungsi KPI dari industri penyiaran radio dan TV hingga merambah ke media baru atau membentuk komisi baru yang menangani hal ini. Sementara sebagian masyarakat ikut menandatangani petisi di pada Agustus 2019 untuk menolak perluasan fungsi KPI ke media baru. Pada bulan Januari 2022, Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Abdul Haris Almasyhari menyampaikan tentang revisi UU Penyiaran masuk ke dalam pembahasan prioritas tahun 2022. Ia menyebut bahwa media baru akan masuk ke dalam wacana yang akan dibahas dalam revisi Undang-undang Penyiaran. kalomau liat eminem nyanyi lagu ini cari aja di youtube , Boom Boom Pow , banyak lagi " sekarang lebih suka sama lagunya black eyed peas "pump it , Meet Me Halfway" PS : MUSIC IS MY LIFE (.)(.) Ditulis Sama apalagi kalo liat bencana tsunami , lagi di rumah nonton TV tiba2 ada tsunami , gua kelempar ke arah tv , tvnya jatoh , kebawa air youtube lebih dari tv? DISCLAIMER GUE BUKAN HATER MEREKA. Belakangan banyak banget temen pesbuk yang bikin status, "Youtube Youtube Youtube lebih dari TV, BOOM!" Selidik punye selidik, ternyate ntu lagu dari para Youtuber elit di link ini. Dari segi musik, gue acungin jempol. Editing juge bagus. Tapi... I dunno, I really don't like with the lyric. Udeh gitu ada bagian semacem 'posisi nganu' yang... uoooh... gue baru liat pidionye pas bulan puasa dan pahala gue pun berkurang gegara visual tak senonoh tersebut. ada yang mau naek haji nih Tapi... um... jujur aje yak, gue sebenernye jengah melihat mereka. Gue kagak suka nongton channel mereka, namun penampakan mereka sering banget terlintas di newsfeed socmed. Gue agak kurang suka ame Youtuber mereka yang ngomongnye kasar di depan kamera dan pidio mereka suka ada yang share di pesbuk, huh. Bahkan salah satu dari mereka pernah melakukan pelecehan seksual secara verbal itu loh, si mz seten ap ntuh. I know, mereka benci pencitraan, I do, tapi semua orang butuh pencitraan. Pencitraan penting, asal kagak berlebihan. Semua orang melakukan pencitraan, sadar kagak sadar. Tapi dengan selalu berkata kasar seenaknye, berkata kasar yang bukan pade tempatnye, gue rasa ntu kagak baek. Mereka, sekumpulan para Youtuber elit, berpendapat bahwa TV kagak mendidik, pejabat negara pade kagak bener. Padahal mereka sendiri kagak mencerminkan orang bener-bener amat menurut gue, soalnye mereka pamer kehedonan mulu. Tapi tanpa sadar diri, mereka bikin konten yang juge kagak mendidik. Lalu mereka memperagakan beberape gaya yang kurang sopan. Mereka pikir keren, tapi, kalo gaya tersebut diperagakan oleh anak mereka nanti, ape mereka akan tetep menganggap ntu keren? biasa aje mz =..= YOUTUBE LEBIH DARI TV? Lebih ape? Bagus? Bagus atau kagaknye suatu media yang 'dikonsumsi' tergantung pilihan dari individu masing-masing. Youtube dan TV sama-sama media audio visual, ada plus minus, konten tergantung dari setiap channel. Keduanye bersinergi yang lagi ngehits di TV bakal ada di Youtube, begitu pula sebaliknye. Kagak ada yang lebih bagus, kagak ada yang lebih jelek. Apapun medianye, yang dibutuhkan adalah pilihan dan kebijakannye terutama buat ortu, harus bijak ngasi gadget buat anak, jangan sampe anaknye pada mabok konten dewasa dari Youtuber gak berbobot. Btw, penonton Youtube banyak bocahnya sekarang. Yang mau jadi Youtubers, hati-hati dalam membuat konten. Kalo kontennya dewasa, jangan lupa disetting. YOUTUBE LEBIH DARI TV? Lebih jorok? IYE. Bahkan via Youtube, gue masih bisa nemuin beberape pelem bok*p, semi bok*p, dll. Bukan kagak mungkin, kalo suatu hari nanti Pemerintah akan bikin lembaga penyiaran khusus untuk digital. Gue sih ngedukung, asal kagak berlebihan aje, misalnye ada si tupai temennye Spongebob pake bikini terus diburemin =..= ye ngapain. Btw gue kagak mau nulis panjang lebar karena masih ada tulisan deadline untuk klien tercinta, akhir kata coba baca tulisan bijak dari Mas Alit di di sini. Jadi menurut kalian, youtube lebih dari tv? Enakan Youtube atau ngeblog, hayo? TRIBUNNEWSBOGORCOM -- Secret Number menceritakan kesulitan mereka saat syuting video klip ' Got That Boom'. Para member Secret Number mengaku harus menahan hawa dingin hingga menari di lantai licin.. Hal itu diceritakan Secret Number saat menjadi bintang tamu di beberapa siaran radio. "Ada adegan di mana kami menari di tangga. Tapi itu lebih sempit Infografik Bikin Konten di Youtube, Yuk! “Youtube, Youtube, lebih dari TV. BOOM!” begitu sepotong lirik dari lagu rap yang beberapa waktu lalu sempat hangat dibicarakan banyak orang terutama anak muda. Siapa sih yang nggak tau YouTube? Situs video-sharing yang satu ini menjadi salahsatu situs yang paling banyak diakses dan digunakan oleh pengguna internet di seluruh dunia. Nggak hanya buat hiburan, Youtube kini bahkan menjadi sebuah industri yang menghasilkan jumlah menggiurkan bagi pembuat kontennya. Apakah kamu salahsatu orang yang tertarik untuk memulai karir sebagai content creator di Youtube? Kalau iya, cek dulu nih serba-serbi cara bikin konten yang kece nan menarik di media sosial satu ini. Baca juga Fakta Unik yang Harus Kamu Ketahui Tentang YouTube Infografik 10 Mitos Pengguna Youtube Hal-Hal yang Membuat Rich Chigga Rapper’ Generasi Youtube Paling Berpotensi Sekarang Ini Janu 13:14 PM. Moonton memberi sambutan spesial jelang gelaran akbar Mobile Legends M2 World Championship dengan lagu "Immortal Hero". Theme song yang selaras memperkuat pesan tagline "Join the Fight" yang telah bergaung sejak beberapa bulan silam. Lirik theme song ini seakan menahbiskan 12 tim finalis sebagai "pahlawan abadi" yang Latar Belakang Apa yang biasa kamu lakukan ketika gadget ada di tanganmu ? Kebanyakan orang akan memilih untuk membuka sosial media seperti Instagram, Facebook, hingga YouTube. Tentunya sederetan sosial media yang baru saja disebutkan tak asing bagi kita, terutama YouTube. Seperti yang kita tahu, YouTube adalah situs video sharing yang banyak digunakan untuk berbagi video. Sejarah Youtube Situs YouTube pertama kali berdiri pada 14 Februari 2005. YouTube berawal sebagai sebuah perusahaan teknologi rintisan yang didanai oleh investasi senilai 11,5 juta dollar dari Sequoia Capital antara November 2005 dan April 2006. YouTube didirikan oleh Chad Hurley, Steve Chen, dan Jawed Karim, yang sebelumnya merupakan karyawan pertama PayPal. Steve Chen merupakan salah satu karyawan Facebook yang keluar untuk merintis YouTube. Apakah kalian tahu video yang pertama kali diunggah di YouTube? Ya, video dengan judul “Me at the zoo” adalah video pertama YouTube yang diunggah oleh Jawed Karim pada 23 April 2005 yang juga merupakan seorang pendiri YouTube. Pada Oktober 2010, Chad Hurley yang pernah belajar desain di Indiana University of Pennsylvania, mengundurkan diri dari jabatannya sebagai CEO YouTube. Meskipun begitu, ia menyatakan bahwa ia akan terus menjadi penasihat YouTube. Pada tahun 2006, tercatat lebih dari 65 ribu video diunggah setiap harinya dan situs ini menerima 100 juta kunjungan video per hari pada Juli 2006. Lalu. pada Oktober 2006, Google Inc. membeli Youtube senilai 1,65 miliar US dollar. Hingga saat ini, YouTube menjadi situs online Video provider paling dominan di Amerika Serikat atau bahkan dunia, dengan menguasai 43 persen pasar. Diperkirakan 20 jam durasi video di upload ke Youtube setiap menitnya dengan 6 miliar views setiap harinya. Keunggulan YouTube Salah satu keunggulan YouTube adalah komunitasnya yang sangat bersahabat. Kedekatan antara content creator dengan viewers membuat YouTube semakin berkembang. Dengan semakin berkembangnya YouTube, menimbulkan banyak permasalahan yang terjadi pada komunitas YouTube sendiri. Mulai dari muncul banyaknya perusahaan-perusahaan entertainment yang masuk YouTube sampai pada puncaknya drama pewdiepie versus T-Series tahun lalu. Masuknya T-Series sebagai perusahaan korporatif India mengindikasi bahwa orang tidak lagi nonton TV di TV, melainkan nonton TV di YouTube. Namun, dengan pindahnya orang yang nonton TV ke YouTube, apakah menandakan bahwa YouTube lebih dari TV ? Materi Lengkap Silakan baca juga beberapa artikel menarik kami tentang Data Menjawab, daftar lengkapnya adalah sebagai berikut. Tonton juga video pilihan dari kami berikut ini Dominiciberusia jauh lebih tua daripada anggota lainnya dan ingin memainkan musik yang lain, sehingga ia kemudian keluar dari grup. Namanya meroket setelah video Canon Rock yang ia rekam melalui webcam menjadi mega hits di situs video sharing, YouTube. Bahkan lagu 'Canon Rock' aransemennya menjadi video terfavorit (yang paling banyak
Jakarta - 6 tahun lalu, sekelompok YouTuber melantunkan pride terhadap platform mereka berkarya melalui sebuah lagu. Salah satu liriknya berbunyi, "YouTube, YouTube, YouTube lebih dari TV boom!". Hari ini, secara resmi, siaran pada platform-platform digital benar-benar melebihi kesaktian televisi konvensional berbasis analog, yang siarannya dialihkan menjadi siaran televisi ini sendiri, diatur oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Kominfo melalui Peraturan Menteri Kominfo Nomor 6 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Penyiaran, termasuk soal wilayah dan jadwal penghentian. Penghentian siaran TV analog, bukanlah berarti pemberhentian siaran tv konvensional sepenuhnya sebagaimana yang sempat beredar abu-abu di masyarakat. Namun hal ini lebih diartikan sebagai suatu migrasi siaran, dari yang tadinya berjenis analog, menjadi digital. Jadi, masyarakat tetaplah bisa menyaksikan televisi, tetapi perlu mengonversinya menjadi digital melalui Set Top Box STB yang disambungkan ke antena konvensional. Atau mudahnya, para pemirsa juga bisa beralih menggunakan televisi kabel berlangganan untuk mendapat akses pada siaran televisi berbasis digital. Pemberhentian ini dilakukan melalui beberapa tahapan, yang dimulai pada 30 April 2022 pada 116 kabupaten/kota di 56 wilayah itu, Menteri Kominfo, Johnny G Plate menyebut, migrasi ini dilatarbelakangi oleh keunggulan siaran TV digital yang bersih, jernih, dan canggih. Sedangkan menurut Presiden Joko Widodo, migrasi ini merupakan transformasi teknologi, guna menata ulang penggunaan frekuensi yang terbatas dan untuk memberi ruang frekuensi yang cukup untuk internet cepat dan mendukung ekonomi kita berpindah?Perpindahan ini sebenarnya tidak terlalu menghebohkan dan merepotkan masyarakat. Karena selama ini, masyarakat memang tidak lagi bergantung sepenuhnya kepada siaran-siaran televisi konvensional, dan telah beralih menjadi pemirsa di platform digital seperti YouTube dan lain begitu, ketergantungan terhadap televisi konvensional berbasis analog nyatanya masih terjadi di banyak daerah, khususnya pada kalangan masyarakat menengah bawah. Dalam merespon hal ini, Kementerian Kominfo mengadakan program bantuan STB TV digital tahapnya yang pertama, akan dibagikan sejumlah unit STB ke seluruh Indonesia oleh lembaga penyiaran swasta. Sedangkan secara menyeluruh, total STB yang akan dibagikan ke masyarakat adalah sebanyak 6,7 juta unit mendapatkan STB gratis dari pemerintah, masyarakat hanya perlu mengakses Data Terpadu Kesejahteraan Sosial DTKS Kementerian Sosial dan memilih pemberian bantuan berupa pemberian STB gratis. Nantinya, calon penerima STB gratis akan mendapat undangan dari kelurahan/desa setempat, untuk mengambil STB gratis di Kantor Pos terdekat, lalu akan dibantu oleh petugas dari pihak ke-3, untuk instalasi dan registrasi STB di rumah.[GambasAudio CXO] RIA/DIR
Sisahari-hari 2021 akan menjadi lebih baik daripada sebelumnnya. Pribadi kita pun akan menjadi lebih baik. Luv, Irina Stephanie. Dan masih inget banget video apa yang bikin sampe gw tertarik. ini Videonya dari youtube. Sempat aku terganggu dengan beberapa berita di TV belakangan hari ini, dimana seorang ibu yang harusnya menjadi sosok SUP Y'ALL?? Udah lama banget ya kan gue ga pernah nulis lagi disini. Setahun lebihhh, parah sih. Yak, sekarang gue udah kelas 3. Kelas 3 SD ya bang? Bodo amat dah, semerdeka lu pada. Sebenernya udah dari kapan gue ada niatan buat nulis di blog gitu loh, tapi yaa entah kenapa gue sama sekali gak dapet pencerahan buat nulis apa disini. Mau gimana lagi ya kan. Selain emang gak ada ide, di satu sisi gue juga lagi sibuk-sibuknya sama urusan sekolah belakangan ini. I've done this before, but it doesn't get easier. You know my name, not my story guys. Btw, gue nulis ini sambil dengerin album Life's Not out to Get You kepunyaan band pop punk asal Wales yaitu Neck Deep. Gapenting sih ya, gapapa deh hehe. Mungkin tulisan gue kali ini gak bakal terlalu panjang juga ya guys. Mau dibilang santai, tapi agak serius juga sih bahasan-nya. Tulisan ini dibuat berdasarkan kegelisahan gue sendiri terhadap fenomena YuCu..ber... Ehh maksudnya YouTubers atau para YouTube "content creator" yang makin kesini makin berserakan di dunia perYouTube-an. Khususnya di Indonesia. "YouTube YouTube YouTube lebih dari TV. Boom!". *suara nuklir meledak* Begitulah salah satu penggalan lirik dari lagu GGS GANTENG GANTENG SWAG yang dipopulerkan oleh Young Lex yang katanya rapper sekaligus pemerhati cabe-cabean di Indonesia. Who knows? No comment sih ya kalo ditanyain soal siapa sih Young Lex ini. Buat yang belum pernah denger lagunya, bisa dicek dulu ya di YouTube channel nya mas Alex. Cari aja keyword nya "ganteng ganteng swag" di kolom search YouTube, pasti langsung nongol kok paling atas. Bang, kenapa nggak lu share aja link nya disini? Gini ya. Pertama, gue gak ada niatan buat promosiin dia ya kan haha yakali promosi gratisan guys. Kedua, lagu ini mengandung lirik yang agak kurang cocok buat didengerin kalian-kalian yang masih di bawah umur. Jadi kalo gue kasih link nya disini, ntar yang tua-tua malah nyalahin gue. Woy, kalo mau share sesuatu disaring dulu kek..lirik isinya f*ck dan lain2 malah lo share disini..mikir dong ny*t. Gue gamau dikatain kayak gitu kan sob. Ngerti kan? Bukan maksud gue ngejelekin lagunya ya guys, karna kalo dilihat dari sudut pandang seni nya sih ya fine fine aja. Seni itu bebas. Cuma, balik lagi sih ke kalian sebagai pendengar yang menilai seberapa layak kah karya seni tersebut untuk dinikmati oleh kita semua. Cheers! Balik lagi soal YouTube lebih dari TV, apa pendapat kalian terhadap pernyataan berikut? Tulis di kolom komentar ya. Menurut gue pribadi sih, pernyataan ini nggak 100% bener dan belom bisa di iya-kan. Kenapa? Mari kita kaji lebih dalam lagi. Kita bahas yang deket-deket aja ya, YouTube Indonesia aja deh. Untuk saat ini terhitung dari tahun 2015 kemaren, Indonesia menjadi salah satu negara pengakses YouTube terbesar se-Asia Pasifik. Gokil gak sob? Yoi dong, sob puntut kan. Sop buntut itu bang. Jayus dikit gapapa lah hehe. Kenapa pengguna YouTube di Indonesia pada betah banget nongkrong di YouTube? Pastinya sih karna konten yang disajikan para content creator lokal kini makin banyak dan makin berkualitas. Tapi, gue belum bisa bilang kalo semua content creator di Indonesia sekarang makin berkualitas. Gue baru bisa bilang "sebagian" dari mereka. Faktanya, sebagian besar dari para YouTuber Indonesia sekarang lebih mementingkan quantity daripada quality. Tapi kok katanya sekarang viewers malah lebih sering lagi nongkrong di YouTube? Entahlah, mungkin karna pengaruh teknologi yang kini semakin berkembang kali ya. Jadi gak aneh lagi kalo tiap ada anak sekolahan, sekarang udah pada megang smartphone dan mereka bisa akses YouTube seenak jidat mereka. Sekali lagi, kita ngomongin soal YouTube Indonesia ya. Jadi jangan nanya gini lagi. Bang, emang PewDiePie, Markiplier, sama National Geographic gak berkualitas? *elus dada* Gini deh, gue nggak bilang kalo YouTubers Indonesia itu gak berkualitas atau gak mendidik. Gak mendidik mungkin ada sih ya haha. Tapi disini gue nggak bilang kalo mereka semua itu jelek. Mereka yang punya channel toh, mereka sendiri juga yang berhak mau bikin konten di channel YouTube mereka kayak gimana. Kalo dilihat dari sudut pandang seorang viewers YouTube maupun TV, gue rasa sih YouTube belom layak dibilang lebih dari TV. Mungkin emang betul kalo tayangan-tayangan di TV sekarang banyak yang kurang mendidik, contohnya ya kayak sinetron "Ganteng Ganteng Sapigila", atau kalo kata Alitt Susanto "Tukang Bubur Masuk ISIS". Jangan seneng dulu. YouTube Indonesia juga punya banyak konten-konten yang bisa dibilang kurang mendidik bahkan bisa dibilang "negatif". Ada yang doyan ngomong anj*** lah, bang***, ngen*** lah. Ada juga yang sampe dikecam KPAI lah karna konten yang disajikan terlalu vulgar. Ada yang doyan bikin skandal di YouTube lah. Ada yang salah beli lah. Dan masih banyak lagi. Gue nggak mau bilang kalo mereka itu salah, toh mau gimana lagi. Mungkin itu caranya mereka untuk berkreasi di YouTube. Yang pengen gue tekankan disini ya cuma satu. YouTube belom layak dibilang lebih dari TV. Karna pada kenyataannya, masih banyak konten di YouTube yang masih sama-sama nggak "bener"nya kayak tayangan di TV. Nggak "bener" dalam konteks yang beda ya. Dan gue cuma mau titip pesan buat kalian wahai para YouTuber Indonesia atau apalah itu yang selalu kalian sebut diri kalian sebagai apa. Mau bikin video bok**, mau ngomong bang*** di YouTube juga terserah lu, tapi tolong lah plis agak mikir dikit.. Minimal nyalain fitur "age-restriction" kek. Plis lah, kalian kan pasti udah pada gede, udah dewasa. Yakali anak umur 10 tahun upload video vulgar kan. Kalo kalian mau upload konten yang "negatif", ya seenggaknya mikir deh kalo yang nonton video kalian masih di bawah umur gimana? Apakah kalian mau tanggung jawab kalo ntar banyak bocah yang ngomong f-word dengan lantang di hadapan orang tua mereka? Plis banget ini sih. Dan lagi, gue cuma mau menyampaikan keresahan gue yang belakangan ini terngiang terus di pikiran gue. So, sorry kalo ada content creator yang ngerasa kesentil. Tapi kalo kesentil gapapa deh, ini kan demi kebaikan diri lu juga sob. Introspeksi diri. Kalo kalian para content creator pengen dapet respect dari kita semua, kalian juga harus bisa bertanggung jawab atas apa yang kalian ciptakan. Oke deh, segitu aja kali ya. Jadi kalo ntar masih aja ada bocah-bocah yang bilang "YouTube lebih dari TV, BOOM", tampol aja langsung pake sendal Swallow punya lu pada.. Ehh salah, maksudnya kasih liat aja langsung artikel gue yang satu ini ya. Bye. DON'T DO DRUGS! Dariaplikasi Google Play Music, pengguna Android dapat mengkses ribuan lagu dari berbagai genre. Google Play Music juga menawarkan penggunanya untuk berlangganan akun Premium dengan harga $9,99/ bulan (gratis selama 30 hari). Dengan akun Premium, pengguna akan memiliki akses ke 30 juta lebih lagu dan musik dari berbagai genre. Youtube youtube lebih dari TV BOOM! Begitu kata Jovial Da Lopez seorang Youtuber terkenal. Memang Youtube lebih dari TV tapi lebih apanya dulu, yang kita lihat ini dari sisi lebih dari hal negatifnya. Oke mungkin banyak dari kalian penikmat youtube agak kaget melihat judul thread gue ini. Jangan berpikiran jelek dulu sebelum beres baca thread ini sampai akhir. Mungkin banyak yang menganggap Youtube lebih positif daripada TV yang dijejali sinetron walau tanpa adegan seksi atau cium-ciuman penuh nafsu. Sebenarnya Youtube bagai pisau bermata dua, yang positif jelas banyak tapi yang negatif juga sama banyaknya bahkan lebih sulit disaring karena Youtube itu tidak ada sensor. Kita sangat kesal melihat TV yang terlalu banyak sensor tapi di sisi lain kita merasa aman karena adik kecil kita tidak akan melihat adegan yang kurang pantas. Di Youtube? Tidak ada sensor, semua adegan yang tidak pantas bisa dilihat mereka. Adegan yang tidak pantas seperti apa? Oke ini gue kasih salah satu contoh video ya, VLOG dari seorang selebgram dan youtuber cantik dan sexy. Mohon ditonton sampai habis supaya diskusi kita bisa nyambung. Sudah lihat? Ya kita bisa lihat isi content-nya jelas jauh lebih parah daripada sinetron di TV, apalagi mereka melakukan secara asli alias real bukan akting. Dan view-nya luar biasa hampir 1 juta view setiap video, padahal belum lama jadi Youtuber baru 7 video saja kita tahu apanya sih yang dijual dari Yotuber itu, apanya yang bikin laku. Ini baru satu Youtuber loh, dan yang lainnya masih jauh lebih banyak. Mereka tidak memberi label 18 tahun ke atas atau setting video untuk dewasa age restriction karena mereka tahu kebanyakan yang nonton adalah di bawah umur itu, jika menggunakan maka mereka bisa kehilangan viewer lagipula toh anak-anak juga bisa menipu umur di Youtube kalau mau nonton content dewasa. Buat kita yang dewasa mungkin tidak jadi masalah karena sudah bisa berpikir mana yang baik dan mana yang jelek, sayangnya penonton Youtube menurut survey kebanyakan adalah anak kecil dan remaja SD SMP SMA alias dedek dedek gemes yang masih polos. Contoh mudahnya adalah waktu gue ngeliat video Laurentius Rando meet and greet yang datang kebanyakan adalah ABG labil yang masih berusia belasan bahkan di bawah itu, begitu juga sewaktu nonton bareng Modus ketemu Reza Oktovian dan Andovi Da Lopez yang juga kebanyakan dedek dedek gemes yang jerit-jerit waktu ngeliat mereka. Ini videonya kalau ga percaya. Waktu zaman kita kecil dulu atau remaja kita masih nonton film kartun Doraemon atau Pokemon tapi zaman sekarang anak-anak kecil dan remaja sudah disuguhi adegan pacaran menggunakan baju sexy, cium-ciuman penuh nafsu, kata-kata kasar dan jorok tanpa sensor yang tentunya dengan mudah ditiru oleh dedek-dedek gemes itu. Meniru hal yang negatif memang paling mudah. Jadi bagi kalian yang punya adik atau anak, gue cuma ngasi tau aja sih hati-hati Youtube bisa memberikan pengaruh buruk kalau content-nya seperti ini. Gue ga nyalahin Youtube karena toh Youtube memberi kebebasan ke creator untuk membuat content. Creator juga ga mungkin disuruh membuat content lain karena mereka tidak melanggar peraturan Youtube. Jadi intinya semua kembali ke kalian yang lebih dewasa untuk memberikan pengawasan ke anak-anak. Dampingi anak-anak setiap membuka Youtube. Oke ini pendapat gue, bagaimana pendapat kalian? Ini pendapat dari Alitt SusantoQuote Pendapat kaskuserQuoteOriginal Posted By homeworxoutâ–ș halo gan, ane sempet nulis topik ini di blog ane. jadi numpang panjang lebar dikit. overall, ane setuju dengan pendapat agan. youtuber yang subscribernya banyak,ga niat untuk ngefilter konten mereka. Tujuannya cuma view/fame. Lucunya, youtuber2 ini klaim kalo lebih hebat dari tv, padahal ga jauh beda sama artis2 pesbuker. Kalo yang dicari solusi, ya bisa nonton aja pake fitur save offline. Download video yang berguna dan adek/anak nonton dari situ. Ya intinya sih didampingi aja gan, download youtube for kids atau password tabletnya, password wifi jgn dikasi tau juga jadi mereka ga bisa buka2 setiap saat mereka mau. Ane agak ngeri di channel-nya awkarin atau di instagram-nya ada yang nulis begini, "kak, nanti lebih mesra lagi donk sama pacarnya" eh buset itu udah mesra banget kali malah lebih ke mesum kalau agan juga nonton video di page 1 sampai habis pasti ngerti, dan pas ane chek fotonya ternyata anak kecil cewek paling umurnya 9 tahun, buset dah sampai segitunya ya. Nanti beberapa tahun lagi tuh anak kecil cewek pasti udah ngikutin gayanya si awkarin mulai dari baju sampai ke gaya pacaran. Gimana kalau misalnya anak kecil ini adalah adik atau anak sendiri? Ngeri....QuoteOriginal Posted By arraufarâ–șAneh dah, beda ama channel2 yutup dulu. Konten nya mendidik. Dulu skinny24 pernah share tips masuk UI. Tapi skrg kualitas konten nya turun. Reja arap, nge gaming, ngomongnya anjing gobl*g tapi gada tulisan konten untuk dewasa. Ada tuh tanpa busanasundaesxxgaming, bikin vlog gaming, isinya banyak kata2 kasar gitu. Tapi ada peringatan buat 18+. Terus si karin. Aneh emang remaja jaman sekarang banyak yg mengidolakan cewe kek gitu. Awkarin baik, dibilang relationship goals. Yg komen nya "aaaaakkkk... romantis banget kaa.. Pengen deh kaya kaka..". Lah coba kalo gue, baik terus di share? "Alaah, makin bobrok aja ni moral anak bangsa!" udah di anjing2in kali. Parahnya lagi yg mengidolakan awkarin anak sd smp sma masih kecil-kecil Bajunya ngasi liat belahan, baik, pelukan mesum, pake kata2 yg menjurus macam nga*eng, t*t*t, tpi anak2 pada suka, heran. Paling parah si karin sih menurut gw. Tpi dgn begitu view dia gede bgt bisa jutaan pdhl videonya baru tujuh. Cuma gw miris ada yang komen muji2 dia pas gw liat fotonya tyt baru usia 8-11 tahun. Umur segitu udah mengidolakan yg salah dan negatif. Kalau org dewasa banyakan mencerca sih atau nyindir halus bahkan ada yg jg yg nyindir kasar, katanya "bagus, lanjutkan ditunggu 3gp-nya." 06-07-2016 1821 Kaskus Addict Posts 1,652 Google / yusup = internet = pisau bermata 2 06-07-2016 1825 Diubah oleh fath77 06-07-2016 1827 Sapa aja bisa masukin video disono tanpa filter, banyak bocah2 alay ingusan yg nonton pula, ortunya jg kagak ngurusin asal beliin android aja Sikopat kek tusuk cangkul jg bisa aplod disono 06-07-2016 1825 KASKUS Addict Posts 2,501 QuoteOriginal Posted By yg semi disana bray Salman al-Farisi Semi pinal apa musim semi bray 06-07-2016 1830 Retired Vaporizer Enthusiast Posts 17,499 Mobile Broadband Enthusiast Posts 14,752 QuoteOriginal Posted By mbewehkill666â–șSapa aja bisa masukin video disono tanpa filter, banyak bocah2 alay ingusan yg nonton pula, ortunya jg kagak ngurusin asal beliin android aja Sikopat kek tusuk cangkul jg bisa aplod disono emang makin kesini makin gila aja nih yang masukin video2 di yutup kadang skalipun ane cuma cari2 channel yg berkualitas,tapi ada aja tuh video2 aneh pada nongol,apa daya ane tergoda juga ngkliknya gara2 tampilannya yg bikin otong cenat cenut fix buat ane yutup ga cocok buat 18th kebawah 06-07-2016 1832 Kaskus Addict Posts 2,261 hmm bener gan bagai pisau bermata dua itu semua sih tergantung kita menyikapinya 06-07-2016 1832 Mobile Broadband Enthusiast Posts 14,752 Quote kenny G niup flute kaya niup apaan yaakkk....jadi ngilu gitu 06-07-2016 1833 KASKUS Addict Posts 1,717 Iya gan bener juga tu. 06-07-2016 1837 QuoteOriginal Posted By berita...kaskusâ–ș emang makin kesini makin gila aja nih yang masukin video2 di yutup kadang skalipun ane cuma cari2 channel yg berkualitas,tapi ada aja tuh video2 aneh pada nongol,apa daya ane tergoda juga ngkliknya gara2 tampilannya yg bikin otong cenat cenut fix buat ane yutup ga cocok buat 18th kebawahLu sih nyarinya tutorial japan massage Te te tega lu kagak bagi2 06-07-2016 1838 Kaskus Maniac Posts 5,070 Kaskus Maniac Posts 6,661 Tergantung bagaimana menggunakan nya gan. Kalau ane pribadi sering lihat tutorial edukasi. Jadi lebih ke positif nya dibanding negatif.. Tergantung content yg di search 06-07-2016 1842 Retired Vaporizer Enthusiast Posts 17,499 QuoteOriginal Posted By berita...kaskusâ–ș kenny G niup flute kaya niup apaan yaakkk....jadi ngilu gitu niup anu saxophone gan bukan flute KGSSL-III E-Series Lacquered Soprano Saxophones $1, 06-07-2016 1842 Retired Vaporizer Enthusiast Posts 17,499 closed pejwan 06-07-2016 1842 Mobile Broadband Enthusiast Posts 14,752 QuoteOriginal Posted By mbewehkill666â–ș Lu sih nyarinya tutorial japan massage Te te tega lu kagak bagi2 bukan massage gan,ane sih cari tutorial olahraga,kebetulan ane kan suka olah raga biar sehat ini contohnya tutorial olah raga yg bagus dan berkualitas 06-07-2016 1844

Pers adalah kekuatan keempat demokrasi, posisinya setara dengan lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif." Apakah kalian se

Seakanmenggambarkan suasana di dalam lagu, lagi SEVENTEEN - HOT sudah mendaulang hampir 30 juta penonton dalam 3 hari dirilis. - Halaman 3 lebih lagi (sesuai dengan cara kita, lebih lagi) (Boom Brr Boom Boom) Lagu ini terbakar seperti panas, panas, panas, panas (Boom Brr Boom Boom) Halaman selanjutnya . Halaman.
.
  • 13az8lqw5b.pages.dev/910
  • 13az8lqw5b.pages.dev/874
  • 13az8lqw5b.pages.dev/823
  • 13az8lqw5b.pages.dev/856
  • 13az8lqw5b.pages.dev/374
  • 13az8lqw5b.pages.dev/921
  • 13az8lqw5b.pages.dev/708
  • 13az8lqw5b.pages.dev/631
  • 13az8lqw5b.pages.dev/476
  • 13az8lqw5b.pages.dev/821
  • 13az8lqw5b.pages.dev/811
  • 13az8lqw5b.pages.dev/800
  • 13az8lqw5b.pages.dev/147
  • 13az8lqw5b.pages.dev/931
  • 13az8lqw5b.pages.dev/609
  • lagu youtube youtube lebih dari tv boom