TIMESSURABAYA, SURABAYA - Sejumlah wali murid Sekolah Islam Shafta Surabaya mengikuti webinar parenting dengan pemateri Dr H Agus Muhammad Najib, MA, Sabtu (6/8/2022).. KH Najib, demikian sapaan akrabnya, merupakan Pembantu Rektor 1 INFAKA Gresik. Dalam kesempatan ini, ia membawakan materi bertema Memaknai Belajar di Hari Kemerdekaan RI ke-77 dan Parenting Islam.

Wabah Corona Virus Disease tahun 2019 Covid-19 tidak hanya dirasakan pada sektor kesehatan, tapi juga merambah ke seluruh sendi kehidupan, termasuk dunia pendidikan. Akhir tahun 2019 hingga awal 2020, Virus Corona hanya menjadi berita manca negara. Tak disangka, virus yang mematikan itu akhirnya masuk juga ke tanah air. Ratusan nyawa melayang akibat paru-paru yang digerogoti virus yang pertama kali muncul di Kota Wuhan, Republik Rakyat Tiongkok itu. Bahkan, puluhan tenaga medis, baik dokter maupun perawat pun menjadi korban keganasan pandemi ini. Pemerintah Republik Indonesia segera mengeluarkan Peraturan Pemerintah PP No. 2 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 Covid-19 dan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 11 Tahun 2020 tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Corona Virus Disease 2020 Covid-19. Sementara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menerbitkan dua surat edaran terkait pencegahan dan penanganan virus tersebut. Yang pertama, Surat Edaran Nomor 2 Tahun 2020 tentang Pencegahan dan Penanganan Covid-19 di lingkungan Kemendikbud dan Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pencegahan Covid-19 pada Satuan Pendidikan. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim dalam siaran pers tanggal 12 Maret 2020, menyampaikan Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pencegahan Covid-19 yang menginstruksikan untuk segera mengoptimalkan peran Usaha Kesehatan Sekolah UKS atau unit layanan kesehatan di perguruan tinggi dengan cara berkoordinasi dengan fasilitas pelayanan kesehatan setempat dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19. Dalam siaran pers tangga 24 Maret 2020, Mendikbud Nadiem Makarim menerbitkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pendidikan dalam Masa Darurat Coronavirus Disease Covid-19. Salah satu pokok penting dalam edaran ini adalah keputusan pembatalan ujian nasional UN Tahun 2020. “Setelah kami pertimbangkan dan diskusikan dengan Bapak Presiden dan juga instansi di luar, Kemendikbud memutuskan untuk membatalkan ujian nasional di tahun 2020. Tidak ada yang lebih penting daripada keamanan dan kesehatan siswa dan keluarganya,” katanya, di Jakarta, Selasa 24/3/2020. Menjelaskan mengenai mekanisme ujian sekolah, Mendikbud mengatakan, ujian atau tes yang yang diselenggarakan dalam bentuk tatap muka tidak boleh dilakukan, kecuali yang telah dilakukan sebelum terbitnya edaran ini. Ujian sekolah dapat dilakukan dalam bentuk portofolio nilai rapor dan prestasi yang diperoleh sebelumnya, penugasan, tes daring, dan/atau bentuk asesmen jarak jauh lainnya. Sekolah yang telah melaksanakan ujian sekolah dapat menggunakan nilai ujian tersebut untuk menentukan kelulusan siswa. Bagi sekolah yang belum melaksanakan ujian sekolah berlaku ketentuan 1 Kelulusan Sekolah Dasar SD/sederajat ditentukan berdasarkan nilai lima semester terakhir kelas 4, kelas 5, dan kelas 6 semester gasal. Nilai semester genap kelas 6 dapat digunakan sebagai tambahan nilai kelulusan. Adapun kenaikan kelas dilaksanakan dengan ketentuan a Ujian akhir semester untuk kenaikan kelas dalam bentuk tes yang mengumpulkan siswa tidak boleh dilakukan, kecuali yang telah dilaksanakan sebelum terbitnya edaran ini; b UAS untuk kenaikan kelas dapat dilakukan dalam bentuk portofolio nilai rapor dan prestasi yang diperoleh sebelumnya, penugasan, tes daring, dan/atau bentuk asesmen jarak jauh lainnya. Baik US maupun UAS dirancang untuk mendorong aktivitas belajar yang bermakna, dan tidak perlu mengukur ketuntasan capaian kurikulum secara menyeluruh. Terkait belajar dari rumah, Mendikbud menekankan bahwa pembelajaran dalam jaringan daring atau jarak jauh dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun kelulusan. “Kami ingin menganjurkan bagi daerah yang sudah melakukan belajar dari rumah agar dipastikan gurunya juga mengajar dari rumah untuk menjaga keamanan guru, itu sangat penting,” pesan Nadiem. Dikemukakan, pembelajaran daring atau jarak jauh difokuskan pada peningkatan pemahaman siswa mengenai Virus Corona dan wabah Covid-19. Adapun aktivitas dan tugas pembelajaran dapat bervariasi antar-siswa, sesuai minat dan kondisi masing-masing, termasuk dalam kesenjangan akses, dan fasilitas belajar di rumah. Bukti atau produk aktivitas belajar diberi umpan balik yang bersifat kualitatif dan berguna dari guru, tanpa diharuskan memberi skor atau nilai kuantitatif. “Walaupun banyak sekolah menerapkan belajar dari rumah, bukan berarti gurunya hanya memberikan pekerjaan kepada muridnya. Tetapi juga ikut berinteraksi dan berkomunikasi membantu muridnya dalam mengerjakan tugasnya. Walaupun bekerja dari rumah, mohon siswa kita juga dibimbing,” jelas Mendikbud Kemdikbud, 2020 Siaran Pers Tanggal 24 Maret 2020. Kagagapan menghadapi situasi yang tidak disangka sebelumnya juga dirasakan masyarakat pendidikan di Eks Karesidenan Banyumas, Jawa Tengah. Wilayah eks Karesiden Banyumas meliputi Kabupaten Banyumas, Kabupaten Cilacap, Kabupaten Purbalingga, dan Kabupaten Banjarnegara. Guru SD Negeri 4 Sokanegara, Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas bernama Anastasia Dwi Wiwik Indriastuti, misalnya, mengaku sangat bersedih karena harus belajar secara online. Akibat pembelajaran model ini, tugas orang tua menumpuk. Karena, selain menyelesaikan tugas rumah tangga, pekerjaan orang tua juga harus membantu putra-putrinya yang masih sekolah. “Saya merasa belum menjadi guru yang sempurna dengan model pembelajaran online. Saya terbiasa belajar dengan tatap muka. Rasanya lebih bermakna. Dengan tatap muka langsung, kami lebih dekat dan mengerti jiwa anak. Demikian pula anak, mereka bahkan lebih merindukan guru dan temannya dalam belajar. Membangun karakter anak, sangat memerlukan peran serta guru dan orang tua. Sementara belajar online lebih cenderung sekadar pengajaran,” kata Anastasia dalam interview daring, 2 April 2020. Di masa tanggap darurat seperti ini, banyak hal yang bisa dilakukan guru dalam menyukseskan program “Belajar di Rumah.” Itulah sebabnya, Anastasia Dwi Wiwik bersama koleganya Yusef Kurniawan dan Sugito dari Kecamatan Gumelar Kabupaten Banyumas memanfaatkan Youtube untuk memberikan materi pembelajaran kepada siswa. “Tidak hanya dari Banyumas, kami juga mengajak guru dari seluruh Indonesia untuk menjadi Guru Tanggap Corona melalui pembelajaran online memanfaatkan Youtube ini,” ujar Yusep Dindik Banyumas, 2020. Dibantu Arifin, SDN 3 Karangtalun Kidul Purwojati dan Sugito dari SDN 2 Samudra, Gumelar, Yusep mencoba menginisiasi kegiatan pembelajaran memanfaatkan media sosial ini. “Mengkreasi ini tidak mudah. Tidak semua peserta didik mempunyai kuota yang cukup. Apalagi sebagian dari mereka berada di daerah yang tidak terjangkau jaringan internet,” ujar pria yang pernah menjadi guru teladan 10 besar Provinsi Jawa Tengah ini. Melalui kanal Youtube, Yusef bersama kawan-kawan membagi ilmunya. Selain sebagai nara sumber, ia juga menjadi host bagi relawan guru yang mau berbagi ilmunya. Mereka bahkan sudah menjadwalkan pembelajaran online secara live streaming. Bak gayung bersambut, inisiatif Yusef, Sugito dan Anastasia mengundang banyak guru bergabung menjadi relawan “Guru Tanggap Corona” melalui pembelajaran online. Dindik Banyumas, 2020. Selain guru, orang tua pun banyak melakukan inisiasi melaksanakan proses belajar-mengajar di musim tanggap darurat Virus Corona ini. Orang tua tidak lagi sekadar menyerahkan pendidikan anak kepada sekolah, tapi mereka sendiri menyelenggarakannya. Karena, saban hari anak di rumah akibat diliburkan dalam rentang waktu yang relatif lama. Maka situasi rumah pun berubah, dari kehidupan rumah tangga menjadi seperti sekolah. Disebut sekolah rumah homeschooling tidak sepenuhnya, karena anak masih terikat dengan sekolah formal. Tapi disebut sekolah formal pun tidak bisa, karena mereka belajar di rumah. Itulah sebabnya, situasi belajar-mengajar di musim tanggap darurat ini lebih cocok disebut Quasi Homeschooling.

JumadiSubur sedang menyampaikan materi "Ada empat ON yang harus dinyalakan dalam diri orang tua dalam mendidik anak yaitu vision, action, passion dan colaboration." Jumadi Subur seorang trainer juga konsultan parenting menyampaikan materi parenting untuk wali murid baru. Tujuan Kegiatan Parenting. Ustadzah Pujiati, ketua panitia The purpose of this community service program is to assist the managers and teachers of PAUD Al Akram in maximizing 6 aspects of child development, namely aspects of religious and moral values, physical and motoric aspects, cognitive aspects, social emotional aspects, language aspects and art aspects found in students. through the implementation of parenting programs for parents. This service method uses mentoring and counseling with the target being the managers and teachers of PAUD Al-Akram. The result of this service program is that after 6 months of mentoring to managers and teachers, Al Akram PAUD already has a routine schedule of once every 2 weeks for parenting activities for parents of students with parenting material plans that are quite systematic and structured using a learning approach. adults and according to the character of the local community. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Jurnal Pengabdian UNDIKMAJurnal Hasil Pengabdian & Pemberdayaan kepada Masyarakat jpengabdianlppm 2, No. 1 Mei 2021E-ISSN 2722-5097Pg 83-90Jurnal Pengabdian UNDIKMA Vol. 2. No. 1 Mei 2021 Copyright © 2021, Suharyani et al. 83Implementasi Program Parenting bagi Orang Tua Siswa di PAUD Al-Akram DesaSepapan Kabupaten Lombok TimurSuharyani*, Ni Ketut Alit Suarti, I Wayan Tamba,I Made Gunawan, Farida Herna AstutiFakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi FIPP Universitas Pendidikan Mandalika*Corresponding Author suharyani The purpose of this community service program is to assist themanagers and teachers of PAUD Al Akram in maximizing 6 aspects of childdevelopment, namely aspects of religious and moral values, physical andmotoric aspects, cognitive aspects, social emotional aspects, language aspectsand art aspects found in students. through the implementation of parentingprograms for parents. This service method uses mentoring and counseling withthe target being the managers and teachers of PAUD Al-Akram. The result ofthis service program is that after 6 months of mentoring to managers andteachers, Al Akram PAUD already has a routine schedule of once every 2 weeksfor parenting activities for parents of students with parenting material plans thatare quite systematic and structured using a learning approach. adults andaccording to the character of the local HistoryReceived 12-03-2021Reviewed 19-04-2021Accepted 24-04-2021Published 05-05-2021Key WordsParenting Program, Tujuan program pengabdian kepada masyarakat ini dalah untukmendampingi pengelola dan guru PAUD Al Akram dalam memaksimalkan 6aspek perkembangan anak yaitu aspek nilai Agama dan Moral, aspek fisik danmotoric, aspek kognitif, aspek sosial emosional, aspek bahasa dan aspek seniyang terdapat pada anak didik melalui pelaksanaan program parenting bagiorang tua. Metode pengabdian ini menggunakan pendampingan dan penyluhandengan sasaran adalah pengelola dan guru PAUD Al-Akram. Hasil programpengabdian ini yakni setelah dilakukan pendampingan selama 6 bulan terhadappengelola dan guru, PAUD Al Akram sudah memiliki jadwal secara rutin 2minggu sekali untuk kegiatan parenting kepada orang tua siswa dengan rencanamateri-materi parenting yang sudah cukup sistematis dan terstruktur denganmenggunakan pendekatan pembelajaran orang dewasa serta sesuai dengankarakter masyarakat ArtikelDiterima 12-03-2021Direview 19-04-2021Disetujui 24-04-2021Diterbitkan 05-05-2021Kata KunciProgram Parenting, to Cite Suharyani, S., Alit Suarti, N., Tamba, I., Gunawan, I., & Astuti, F. 2021. Implementasi ProgramParenting bagi Orang Tua Siswa di PAUD Al-Akram Desa Sepapan Kabupaten Lombok Timur. JurnalPengabdian UNDIKMA, 21, 83-90. doi is an open-access article under the CC-BY-SA nonformal yang termaktub dalam Undang-Undang nomor 20 tahun 2003tentang Sistem Pendidikan nasional menyebutkan bahwa Pendidikan nonformaldiselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yangberfungsi sebagai pengganti, penambah, dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam rangkamendukung pendidikan sepanjang hayat. Pendidikan nonformal berfungsi mengembangkanpotensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilanfungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional. Salah satu jenis programpendidikan yang diselenggarakan dalam pendidikan nonformal adalah pendidikan anak usiadini PAUD. Jurnal Pengabdian UNDIKMAJurnal Hasil Pengabdian & Pemberdayaan kepada Masyarakat jpengabdianlppm 2, No. 1 Mei 2021E-ISSN 2722-5097Pg 83-90Jurnal Pengabdian UNDIKMA Vol. 2. No. 1 Mei 2021 Copyright © 2021, Suharyani et al. 84Pendidikan Anak Usia Dini PAUD adalah jenjang pendidikan sebelum jenjangpendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejaklahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsanganpendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anakmemiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut yang diselenggarakan pada jalurformal, nonformal dan informal. Pemberian rangsangan pada anak usia dini tidak hanyamembutuhkan peran tutor saja, akan tetapi peran dan pola asuh orang tua dalam keluargasangat dibutuhkan demi mencapai tumbuh kembang anak yang optimal, salah satunya adalahmelalui kegiatan asuh merupakan bagian dari proses pemeliharaan anak dengan menggunakanteknik dan metode yang menitikberatkan pada kasih saying dan ketulusan cinta yangmendalam dari orang tua. Pola asuh tidak akan terlepas dari adanya sebuah merupakan suatu kesatuan kekerabatan yang juga merupakan satuan tempat tinggalyang ditandai oleh adanya kerjasama ekonomi dan dan mempunyai fungsi untuk melanjutkanketurunan sampai mendidik dan membesarkannya Wijaya dalam Darokah dan Safaria, 2005dalam Muhammad Takdir Ilahi, 2013Abdullah Nashih Ulwan membagi tanggung jawab orang tua dalam mendidikbersentuhan langsung dengan pendidikan Iman, pendidikan moral, pendidikan fisik,pendidikan rasio/akal, pendidikan kejiwaan, pendidikan social dan pendidikan dengan tanggung jawab orang tua dalam pendidikan, maka orang tua adalahpendidik yang pertama dan utama dalam keluarga. Syaiful Bahri Djamarah, 2004.Peran utama yang dapat dilakukan orang tua dalam mengembangkan karakter berkewajiban menciptakan suasana yang hangat dan tentram. Tanpa ketentraman,akan sukar bagi anak untuk belajar apa pun dan anak akan mengalami hambatan dalampertumbuhan jiwanya. Ketegangan dan ketakutan adalah wadah yang buruk bagiperkembangan karakter menjadi panutan yang positif bagi anak sebab anakbelajar terbanya dari apa yang dilihatnya, bukan dari apa yang didengarnya. Karakter orangtua yang dierlihatkan melalui perilaku nyata merupakan bahan pelajaran yang akan diserapanak. Ketiga, mendidik anak artinya mengajarkan karakter yang baik dan mendisiplinkananak agar berperilaku sesuai dengan apa yang telah diajarkannya. Gunadi, 2008 M. dalamAmini, 2008Program parenting yang menjadi salah satu program dalam penguatan kehidupankeluarga dan masyarakat Indonesia, memberikan salah satu penguatan dalam kehidupanmasyarakat, terutama perkembangan anak usia dini, metode pengasuhan dan pola komunikasiyang dijalankan oleh sebagian besar masyarakat. Pendekatan yang tepat dalam pendidikankeluarga diharapkan memberikan hasil berupa penguatan untuk aksesibilitas masyarakatuntuk peningkatan kualitas kehidupan melalui penguatan keluarga. Tidak hanyamenggunakan pendekatan ekonomi, melainkan dengan menggunakan pendekatan pendidikanyang diharapkan jauh lebih mampu membentuk karakter masyarakat Indonesia ke program parenting menjadi salah satu metode dalam membangunkarakter kehidupan yang ada di tengah masyarakat global. Karena kualitas hubungankeluarga menjadi salah satu unsur penting dalam membangun masyarakat yang salingmendukung satu sama lain. Dengan adanya paradigma pembangunan berkelanjutan menjadisalah satu indikator utama pembangunan masyarakat saat ini, maka salah satu upaya yangdilakukan adalah dengan mengembangkan serangkaian kegiatan yang secara konsistendilakukan untuk mengubah, membangun paradigma masyarakat mengenai konteks kualitaskehidupan yang harus dilakukan, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi kehidupan Jurnal Pengabdian UNDIKMAJurnal Hasil Pengabdian & Pemberdayaan kepada Masyarakat jpengabdianlppm 2, No. 1 Mei 2021E-ISSN 2722-5097Pg 83-90Jurnal Pengabdian UNDIKMA Vol. 2. No. 1 Mei 2021 Copyright © 2021, Suharyani et al. 85masyarakat itu sendiri. Termasuk mengenai program keayahbundaan yang diharapkan dapatmemberikan warna baru dalam peningkatan kualitas kehidupan masyarakat terutama prosespendampingan dan membangun kesadaran pendidikan keluarga sebagai komponen utamadalam pembangunan merupakan upaya pendidikan yang dilaksanakan oleh keluarga denganmemanfaatkan sumber-sumber yang tersedia dalam keluarga dan lingkungan yang berbentukkegiatan belajar secara mandiri. Parenting sebagai proses interaksi berkelanjutan antara orangtua dan anak-anak mereka yang meliputi aktivitas-aktivitas sebagai berikut memberi makannourishing, memberi petunjuk guiding, dan melindungi protecting anak-anak ketikamereka tumbuh dan PAUD Al-Akram belum memiliki jadwal yang rutin untuk pelaksanaan kegiatanparenting, hanya sifatnya temporer saja yaitu ketika ada kegiatan-kegiatan tasyakkurankelulusan siswa dan pada agenda-agenda rapat orang tua dalam agenda pengembanganlembaga ke depan baru diselipkan kegiatan parentingnya. Adapun materi yang disampaikanjuga hanya sebatas pengasuhan anak sangat umum saja karena yang menjadi nara sumbernyaadalah pengelolanya yang pengetahuannya tentang parenting masih sangat pengetahuan orang tua tentang pengasuhan maupun tumbuh kembang anakusia dini sangat terbatas disebabkan karena tingkat pendidikannya yang rata-rata lulusSekolah Dasar dan bahkan banyak diantaranya yang tidak pernah mengenyam pendidikanbaik di sekolah formal maupun nonformal. Demikian pula dengan mata pencaharian merekayang rata-rata petani dan ibu rumah tetapi salah satu potensi yang dimilikiadalah keinginan yang kuat untuk melihat anak-anaknya menjadi orang yang berhasil baik dibidang pendidikan secara umum maupun di bidang dasar inilah kami inginmelakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di PAUD permasalahan di atas, maka solusi yang telah dilakukan adalah denganmelakukan pendampingan kepada pengelola PAUD dan guru-guru secara berkala yaitu 2bulan sekali selama 6 bulan untuk memberikan penguatan-penguatan seputar metodepenyampaian maupun materi-materi parenting standar yang perlu diberikan kepada orang tuasiswa untuk membantu guru dalam memaksimalkan 6 aspek perkembangan anak yaitu aspeknilai Agama dan Moral, aspek fisik dan motoric, aspek kognitif, aspek social emosional,aspek bahasa dan aspek seni yang terdapat pada anak didik di PAUD Al-Akram. Kami telahmenyarankan kepada pengelola dan guru agar membuat jadwal secara rutin untuk kegiatanparenting kepada orang tua siswa dengan penyampaian materi-materi parenting secarasistematis dan terstruktur dengan menggunakan pendekatan yang sesuai dengan karaktermasyarakat yang ada di desa Sepapan desa Jerowaru. Disamping itu kami juga kamiberusaha untuk memberikan penyuluhan secara langsung kepada orang tua siswa tentangparenting dengan tetap mengedepankan prinsip-prinsip pendidikan orang PengabdianMetode pelaksanaan kegiatan pengabdian ini adalah dengan metode pendampinganyang diberikan kepada Pengelola dan guru-guru PAUD Al-Akram, metode pendampingan inidigunakan dengan pendekatan partisipatif Rizka & Tamba, 2019; Sri et al. 2016, selaindengan pendampingan juga menggunakan metode penyuluhan materi yang diberikan bagiorang tua siswa. Kegiatan pengabdian ini telah dilaksanakan selama 6 bulan yang terbagidalam tiga tahap yaitu 1 tahap perencanaan, 2 tahap pelaksanaan, 3 tahap evaluasi. Jurnal Pengabdian UNDIKMAJurnal Hasil Pengabdian & Pemberdayaan kepada Masyarakat jpengabdianlppm 2, No. 1 Mei 2021E-ISSN 2722-5097Pg 83-90Jurnal Pengabdian UNDIKMA Vol. 2. No. 1 Mei 2021 Copyright © 2021, Suharyani et al. 86Hasil Pengabdian dan PembahasanProgram pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan di PAUD Al-Akram desaSepapan, Kecamatan Jerowaru Kabupaten Lombok Timur. Pada tahap pelaksanaan, telahdilakukan kegiatan pendampingan kepada pengelola dan guru tentang pentingnya programparenting bagi orang tua siswa dalam membantu memaksimalkan perkembangan potensiyang terdapat pada anak usia dini. Tahap pelaksanaan ini telah dilakukan selama 6 bulandengan intensitas kegiatan pembinaan setiap 2 bulan sekali yang dalam pelaksanaannyadibantu oleh mahasiswa UNDIKMA program Studi PLS yang sekaligus menjadi guru diPAUD Al-Akram yang terlibat dalam program pengabdian kepada masyarakat. Dandilanjutkan dengan penyajian materi parenting secara langsung kepada ibu-ibu wali muridPAUD Al-Akram selama 1 hari untuk menambah pengetahuan dan wawasan orang tua siswatentang pola asuh yang baik dalam mendidik tahapan-tahapan dalam pelaksanaan kegiatannya penyuluhan tersebut adalahsebagai berikut 1. Ceramah digunakan untuk menyampaikan pengetahuan secara umumtentang program parenting dan pendekatan yang dapat digunakan dalam pendidikan keluarga.2. Demontrasi digunakan untuk memberikan keterampilan langsung mengenai prosespenanganan yang berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi oleh anak baik dalamkehidupan personal, interpresonal maupun dalam kehidupan sosial di tengah masyarakat. 3.Tanya jawab digunakan untuk melengkapi hal-hal yang belum terakomodasi oleh keduametode diatas. 4. Simulasi kegiatan diskusi dan konseling penanganan permasalahan anakdan orang tua yang ada di dalam keluarga tahap evaluasi dilakukan untuk melihat efektifitas pelaksanaan programParenting ini dalam mengembangkan 6 aspek perkembangan anak dan sinergisitas antara polaasuh yang dilakukan oleh orang tua dengan stimulan-stimulan yang diberikan oleh guru untukmerangsang perkembangan 6 aspek tersebut pada anak didiknya. Hasil evaluai menunjukkanbahwa setelah dilakukan pendampingan selama 6 bulan terhadap pengelola dan guru, PAUDAl Akram sudah memiliki jadwal secara rutin 2 minggu sekali untuk kegiatan parentingkepada orang tua siswa dengan rencana materi-materi parenting yang sudah cukup sistematisdan terstruktur dengan menggunakan pendekatan pembelajaran orang dewasa serta sesuaidengan karakter masyarakat pembahasan terhadap materi penyuluan parenting kepada orang tua siswaPAUD Al-Akram ini adalah sebagai Gender dan Gaya Pengasuhan AnakOrang tua mungkin tidak menyadari, sebenarnya gaya Pengasuhan antara ayah danibu berbeda. Hal ini dikarenakan pada dasarnya gender laki-laki dan perempuan berbeda,baik dalam pola kehidupan, latar belakang maupun pekerjaannya. Perbedaan pada gayapengasuhan ayah dan ibu sangat wajar, mengingat pada pria, secara fisik memang lebihkuat dari wanita. Selain itu, secara umum pria adalah pencari nafkah dan menyediakankebutuhan dasar dalam keluarga. Ayah lebih kepada membangun visi dan misi, danmenumbuhkan kompetensi dan percaya diri. Ibu lebih kepada memberikan kasih sayang,sentuhan, memeluk. pada dasarnya gender laki-laki dan perempuan berbeda, baik dalampola kehidupan, latar belakang maupun pekerjaannya. Perbedaan pada gaya pengasuhanayah dan ibu sangat wajar, mengingat pada pria, secara fisik memang lebih kuat dariwanita. Selain itu, secara umum pria adalah pencari nafkah dan menyediakan kebutuhandasar dalam keluarga. Ayah lebih kepada membangun visi dan misi, dan menumbuhkankompetensi dan percaya diri. Ibu lebih kepada memberikan kasih sayang, sentuhan,memeluk. Jurnal Pengabdian UNDIKMAJurnal Hasil Pengabdian & Pemberdayaan kepada Masyarakat jpengabdianlppm 2, No. 1 Mei 2021E-ISSN 2722-5097Pg 83-90Jurnal Pengabdian UNDIKMA Vol. 2. No. 1 Mei 2021 Copyright © 2021, Suharyani et al. 87Ibu berkonsentrasi pada kewajban menjaga rumah dan membesarkan anak. Ibumenjadi pengasuh utama pada masa bayi dan ayah berasumsi tidak mempunyai tanggungjawab untuk merawat dan mengasuh bayi. Studi yang dilakukan Sputa & Paulson dalamSantrock, 2003 mengatakan bahwa ibu lebih terlibat dalan pengasuhan dibandingkandengan ayah. Para ibu melakukan jauh lebih banyak pekerjaan rumah tangga daripadaayah. Walaupn ada pria yang melakukan pekerjaan rumah tangga sebanyak yangdilakukan istri, namun berdasarkan hasil studi hal itu hanya sekitar 10 persen saja Berk,dalam Santrock 2003. Peran ayah sama pentingnya dengan peran ibu dan memilikipengaruh pada perkembangan anak walau pada umumnya menghabiskan waktu relativelebih sedikit dengan anak dibandingkan dengan ibu. Ayah dikaitkan dengan lingkunganluar keluarga. Interaksi dengan ayah cenderung melibatkan permainan yang bersifat fisikSantrock, 2013.Figur seorang ayah memegang peranan penting tidak hanya sekadar mencarinafkah untuk keluarga, tetapi juga berkaitan dengan gaya pengasuhan dan perkembangananak. Disamping itu, ayah juga memainkan peranan sebagai provider penyedia danpemberi fasilitas, protector pemberi perlindungan, decision maker pembuatkeputusan, child specialiser and educator pendidik dan yang menjadikan anak sosial,dan nurtured mother pendamping ibu.Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa adanya perbedaan persepsi darimasyarakat Indonesia dalam menggambarkan peran ayah dan ibu. Ayah dipersepsikanbertanggung jawab untuk pemenuhan urusan keuangan keluarga. Adapun urusanpengasuhan dan pendidikan anak lebih banyak dipegang oleh ibu, tugas-tugaspengasuhan dianggap sebagai kewajiban alami seorang ibu. Sementara itu peran ayah,adalah a menumbuhkan rasa percaya diri dan kompeten pada anak melalui kegiatanbermain yang lebih kasar dan melibatkan fisik baik dalam maupun di luar ruang. bmenumbuhkan kebutuhan akan hasrat berprestasi pada anak melalui kegiatanmengenalkan anak tentang berbagai kisah tentang cita-cita, c mengajarkan tentangperan jenis kelamin laki-laki, tentang bagaimana harus bertindak sebagai laki-laki, danapa yang diharapkan oleh lingkungan sosial dari Gaya Pengasuhan Parenting sesuai Perkembangan UsiaPeran orang tua dalam pengasuhan anak berubah seiring pertumbuhan danperkembangan anak. Maka, diharapkan orang tua dapat memahami fase-faseperkembangan anak dan dapat mengimbanginya. Seorang anak perlu melakukan aksi-aksi terhadap lingkungannya agar dapat mengembangkan cara pandang yang kompleksdan cerdas atas setiap pengalamannya. Salah satu tugas orang tua pun adalah memberpengalaman yang dibutuhkan oleh anak. Oleh karena itu berbagi peranlah dengan baikantara ayah dan ibu, agar kecerdasan dan perkembangan anak dapat berkembangdengan baik dan parenting yang baik diharapkan dapat mengembangkan anak dengankepribadian yang baik pula. Kebanyakan orang tua mempelajari praktik pengasuhandari orang tua mereka sendiri. Sebagian praktik tersebut mereka terima, namun sebagianlagi mereka tinggalkan. Suami dan istri mungkin saja membawa pandangan yangberbeda mengenai pengasuhan Santrok, 2007.Orang tua meskipun sama-sama memiliki fungsi pengasuhan terhadap anak,namun peran ortu dalam pengasuhan ini berbeda. Peran ibu, yaitu a menumbuhkanperasaan mencintai dan mengasihi pada anak melalui interaksi, b menumbuhkankemampuan berbahasa pada anak melalui kegiatan-kegiatan, c bercerita dan Jurnal Pengabdian UNDIKMAJurnal Hasil Pengabdian & Pemberdayaan kepada Masyarakat jpengabdianlppm 2, No. 1 Mei 2021E-ISSN 2722-5097Pg 83-90Jurnal Pengabdian UNDIKMA Vol. 2. No. 1 Mei 2021 Copyright © 2021, Suharyani et al. 88mendongeng, serta melalui kegiatan yang lebih dekat dengan anak, yakni berbicara darihati ke hati kepada anak, d mengajarkan tentang peran jenis kelamin perempuan,tentang bagaimana harus bertindak sebagai perempuan, dan apa yang diharapkan olehlingkungan sosial dari seorang perempuan. Sementara itu peran ayah, adalah amenumbuhkan rasa percaya diri dan kompeten pada anak melalui kegiatan bermainyang lebih kasar dan melibatkan fisik baik di dalam maupun di luar ruang. bmenumbuhkan kebutuhan akan hasrat berprestasi pada anak melalui kegiatanmengenalkan anak tentang berbagai kisah tentang cita-cita, c mengajarkan tentangperan jenis kelamin laki-laki, tentang bagaimana harus bertindak sebagai laki- laki, danapa yang diharapkan oleh lingkungan sosial dari peran antara ayah dan ibu dalam pengasuhan juga dikemukakan olehGunarsa 2008 yang mengatakan, peran ibu adalah memenuhi kebutuhan fisiologis danpsikis, memberi contoh dan teladan, sebagai manager yang bijaksana, merawat danmengurus keluarga dengan sabar, sebagai pendidik yang mengatur anak. Peran ayahadalah pencari nafkah, memberi rasa aman, berpartisipasi dalam pendidikan anak, dansebagai pelindung yang masyarakat modern, dimana semua kebutuhan semakin banyak dansemakin mahal menuntut orang tua harus mencari cara untuk terus bertahan. Salahsatunya dengan bekerja, dimana dulu hanya suami atau ayah saja yang bekerja, sekarangistri atau ibu juga bekerja. Hal ini berdampak pada gaya pengasuhan orang tua terhadapanak. Orang tua yang keduanya bekerja dapat mencukupi kebutuhan keluarga, bahkanlebih. Namun dengan bekerja, waktu yang diperlukan untuk mengasuh anak jaditerbatas, karena sebagian waktu digunakan untuk bekerja. ketika orangtua bekerja, anakdimasukkan ke sekolah atau tempat penitipan anak jika mempunyai anak anak pada usiabalita. atau memerlukan bantuan pengasuh tambahan seperti pengasuh Pekerjaan dan Pengasuhan AnakMengenai peran orang tua dalam penanaman moral anak usia dini/prasekolahstudi pada keluarga peran ganda, bahwa ibu cenderung bersifat permissive dan ayahbersifat authoritative. Hal ini disebabkan adanya kesadaran ibu akan terbatasnya waktubersama anak-anaknya dikarenakan bekerja, sehingga tanpa disadari ibu menerapkangaya pengasuhan yang asuh atau keterampilan parenting pada ibu bekerja dan ibu tidak bekerja,hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara ibubekerja dan ibu tidak bekerja dalam kegiatan parenting. Hasil ini sejalan dengan yangdikemukakan oleh Nomaguchi dan Milkie mengenai sejumlah studi yang menunjukkantidak adanya perbedaan yang signifikan antara parenting ibu bekerja dan ibu tidakbekerja. Penelitian yang dilakukan oleh Udaranti 2011 mengenai perbedaanketerampilan Parenting pada ayah dan ibu diperoleh kesimpulan bahwa ada perbedaansignifikan pada keterampilan parenting ayah dan ibu, khususnya yang berhubungandengan pembelajaran tentang peraturan pada anak dan menjaga kesehatan sertakeamanan Parenting dan Kewajiban Orang TuaPada umumnya orang tua memang memerlukan pendidikan sebagai upaya untukpengarahan diri, sehingga mereka mampu mengarahkan diri mereka sendiri dan jugadapat mengarahkan anak-anaknya, karena seringkali orang tua menghambat prosespembelajaran yang dilakukan oleh pendidik. Tidak dipungkiri lagi, bahwa hal ini bisaterjadi sebagai akibat ketidaktahuan orang tua cara mendidik anak yang baik. Padahal Jurnal Pengabdian UNDIKMAJurnal Hasil Pengabdian & Pemberdayaan kepada Masyarakat jpengabdianlppm 2, No. 1 Mei 2021E-ISSN 2722-5097Pg 83-90Jurnal Pengabdian UNDIKMA Vol. 2. No. 1 Mei 2021 Copyright © 2021, Suharyani et al. 89keterlibatan orang tua dalam lembaga pendidikan anak usia dini sangat penting untukmewujudkan pembelajaran yang optimal dimasa usia emas anak. Agar orang tua tidaksepenuhnya berharap pada lembaga PAUD saja untuk mendidik anaknya, tetapikontribusi orang tua juga sangat diperlukan untuk membantu pertumbuhan danperkembangan parenting yaitu bentuk kegiatan informal yang dilakukan untukmenyelaraskan kegiatan-kegiatan pengasuhan dan pendidikan anak di kelompokbermain dan di rumah. Parenting ini bukan sesuatu yang baru namun juga tidak banyakyang mampu menyelenggarakannya, sehingga penting untuk dikaji dari konsep teoritistentang manajemen program parenting pada pendidikan anak usia dini, mengingatkegiatan ini sangat bermanfaat dalam membantu pertumbuhan dan perkembangan anaksecara Smart ParentingPendidikan merupakan proses belajar mengajar yang dapat menghasilkanperubahan tingkah laku. Segera setelah dilahirkan mulai terjadi proses belajar pada dirianak dan hasil yang diperoleh adalah kemampuan menyesuaikan diri dengan lingkungandan pemenuhan kebutuhan. Pendidikan diselenggarakan dalam bentuk kegiatan belajarmengajar yang dilaksanakan di sekolah atau luar sekolah. Jalur pendidikan sekolah adalahpendidikan yang diselenggarakan di sekolah melalui kegiatan belajar mengajar secaraberjenjang dan berkesinambungan, jenjang pendidikan terdiri atas; pendidikan dasar,pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Agar orang tua tidak sepenuhnya berharappada lembaga PAUD saja untuk mendidik anaknya, tetapi kontribusi orang tua jugasangat diperlukan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan parenting yaitu bentuk kegiatan informal yang dilakukan untukmenyelaraskan kegiatan-kegiatan pengasuhan dan pendidikan anak di kelompok bermaindan di rumah. Parenting ini bukan sesuatu yang baru namun juga tidak banyak yangmampu menyelenggarakannya, sehingga penting untuk dikaji dari konsep teoritis tentangmanajemen program parenting pada pendidikan anak usia dini, mengingat kegiatan inisangat bermanfaat dalam membantu pertumbuhan dan perkembangan anak dari hasil pengabdian ini adalah setelah dilakukan pendampingan selama 6 bulanterhadap pengelola dan guru, PAUD Al Akram sudah memiliki jadwal secara rutin 2 minggusekali untuk kegiatan parenting kepada orang tua siswa dengan rencana materi-materiparenting yang sudah cukup sistematis dan terstruktur dengan menggunakan pendekatanpembelajaran orang dewasa serta sesuai dengan karakter masyarakat kepada PAUD Al-Akram untuk dapat melaksanakan Program Parenting secaraterjadwal serta materi yang disampaikan secara terstruktur terutama menyangkut 6 aspekperkembangan anak usia dini yang perlu difahami jiga oleh orang tua siswa. Selain itu,diharapkan PAUD Al-Akram menfasilitasi agar adanya pertemuan antara guru dan orang tuasecara berkala untuk menyerap informasi seputar perkembangan anak-anaknya. Jurnal Pengabdian UNDIKMAJurnal Hasil Pengabdian & Pemberdayaan kepada Masyarakat jpengabdianlppm 2, No. 1 Mei 2021E-ISSN 2722-5097Pg 83-90Jurnal Pengabdian UNDIKMA Vol. 2. No. 1 Mei 2021 Copyright © 2021, Suharyani et al. 90Daftar PustakaAmini, M. 2008. Pengasuhan Ayah Ibu yang Patut, Kunci Sukses MengembangkanKarakter Anak. Yogyakarta Tiara Singgih D. 2008. Psikologi Anak Psikologi Perkembangan Anak dan PT BPK Gunung Takdir Ilahi, 2013. Quantum Parenting; Kiat Sukses Mengasuh Anak SecaraEfektif dan Cerdas, Katahati Jakarta, Cet. M. A., & Tamba, W. 2019. Pelatihan Evaluasi Program Pendidikan Nonformal BagiPengelola Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM di Kecamatan GunungsariKabupaten Lombok Barat. Paradharma Jurnal Aplikasi IPTEK,21.Santrock, J. W. 2008. Educational Psychology. 3rd edition. New York J. W. 2008. Perkembangan Anak. Jilid 1. S. N., Rizka, M. A., & Maskun, M. 2018. Pengaruh Pelatihan HypnoparentingTerhadap Peningkatan Pemahaman Orang Tua dalam Mendidik Anak Usia Dini diDesa Aikmual Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2016. Transformasi JurnalPenelitian dan Pengembangan Pendidikan Non Formal Informal,31.Syaiful Bahri Djamarah. 2004. Pola Komunikasi Orang Tua dan Anak dalam Keluarga,Rineka Cipta Jakarta, A., Rizka, M. A., Mataram, P. P. L. S., & Mataram, F. I. P. IMPLEMENTASIPENDIDIKAN KELUARGA PADA LEMBAGA PENDIDIKAN PONDOKPESANTREN. ... Meanwhile, another study stated that, after assisting for six months to managers and teachers, schools already have a routine schedule once every two weeks for parenting activities to parents with parenting material plans that are pretty systematic and structured using a learning approach. adults and by the character of the local community Mahmudah, 2018;Suharyani et al., 2021. Some state that, Character Building through Parenting Education in Schools, namely 1 Schools carry out sharing parenting activities with parents and school committees to build joint commitments in children's education 2 Implementation of parenting education through parenting seminars, parent consultation days, lectures religion, madin recitation activities using the ummi method, teacher visits to students' parents' homes 3 The results of achieving character building in schools include a Students are accustomed to greeting, b students are polite, c students show noble character traits, d students have concern for the environment Afifah, Maulidi, & Faza, 2021. ...... The right approach in family education is expected to provide results in strengthening community accessibility to improve the quality of life through family strengthening. Not only using an economic approach but also using an educational approach which is expected to be much more capable of shaping the character of the Indonesian people in the future Ummah, 2018;Alfina & Anwar, 2020;Suharyani et al., 2021. Likewise, Ernawati Shalihah, as the class teacher explained that, the parenting program at the Salih Children's Posyandu Park is a program organized by the school and the students' parents. ...Hefniy HefniyAnggie Nadia DinihariFathor RoziAfifah TunnajaThis study aims to analyze parenting activities in shaping the character of early childhood at Taman Posyandu Anak Salih. The research method used is a qualitative case study type. Researchers conducted interviews with principals and teachers at the institution. The study results indicate that the formation of children's character requires a continuous and consistent process, both when the child is in the family environment, school environment, and community environment. Schools in approaching parents through parenting activities are carried out through; 1 planning includes determining the time, place of materials, and media needed in parenting activities; 2 implementation, namely the form of parental meetings or parent classes by prioritizing the discussion and sharing process; 3 evaluation in the parenting program using question and answer according to the material that has been conveyed with parents and meetings regarding ongoing programs conducted by educators and managers so that parents become partners in the formation of children's Fisdian Adni Satrio AbdillahThis community service aims to empower the YLPI Riau Islamic Kindergarten Perhentian Marpoyan by providing infrastructure assistance still unavailable in the kindergarten. In addition, counseling was given about personal hygiene and the introduction of traffic rules to kindergarten students. The method used in this service had several stages, starting from the procurement of infrastructure, implementation, and evaluation monitoring. The partner in this service was the YLPI Riau Perhentian Marpoyan Islamic Kindergarten. The instrument for evaluating community service activities was in the form of a questionnaire and is analyzed descriptively. The result was that after the dedication was carried out in the form of providing infrastructure assistance, namely replicas of the Kaaba, replicas of traffic signs, storage cabinets, educational game tools, reading books, and educational posters, as well as computers, activities such as manasic-hajj guide, introduction to orderly traffic rules, activities administration in the administration section as well as other activities carried out in class can finally be carried out smoothly. Apart from that, from counseling about personal hygiene, students understood personal hygiene starting from washing hands, using hand sanitizers, and brushing their teeth. Meanwhile, from the introduction of traffic rules, students at YLPI Perhentian Marpoyan Islamic Kindergarten understood the meaning of traffic signs so they could interpret them on the road and wanted to obey Nurmayani SriMuhammad Arif Rizka Maskun MaskunRendahnya pemahaman orang tua dalam mendidik anak usia dini memberikanpengaruh yang tidak baik terhadap tumbuh kembang anak. Oleh karena itu melaluipelatihan hypnoparenting yang telah diikuti diharapkan orang tua dapat mendidik danmembesarkan anak-anaknya dengan cara yang baik dan benar. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui pengaruh pelatihan hypnoparenting terhadap peningkatanpemahaman orang tua dalam mendidik anak usia dini di desa Aikmual kabupatenLombok Tengah tahun diperoleh dengan angket dan dokumentasi darisampel sebanyak 20 orang. Metode penentuan sampel dalam penelitian ini adalahstudi populasi. Data dianalisis menggunakan rumus Chi Kuadrat. Berdasarkan hasilanalisis data diperoleh nilai X2-hitung sebesar 49,829, sedangkan nilai X2-tabeldengan taraf signifikansi 5% sebesar 9,488. Berdasarkan hasil analisis data yangdihasilkan maka hipotesis alternatif Ha yang berbunyi “Ada pengaruh pelatihanhypnoparenting terhadap peningkatan pemahaman orang tua dalam mendidik anakusia dini di desa Aikmual Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2016” Diterima danhipotesis nihil H0 yang berbunyi “Tidak ada pengaruh pelatihan hypnoparentingterhadap peningkatan pemahaman orang tua dalam mendidik anak usia dini di desaAikmual Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2016” Ditolak. Maka dapat diperolehkesimpulan bahwa “Ada pengaruh pelatihan hypnoparenting terhadap peningkatanpemahaman orang tua dalam mendidik anak usia dini di desa Aikmual KabupatenLombok Tengah Tahun 2016.”Kata Kunci Pelatihan Hypnoparenting, Pemahaman Orang tuaPsikologi Anak Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta PT BPK Gunung MuliaSinggih D GunarsaGunarsa, Singgih D. 2008. Psikologi Anak Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta PT BPK Gunung A RizkaW TambaRizka, M. A., & Tamba, W. 2019. Pelatihan Evaluasi Program Pendidikan Nonformal Bagi Pengelola Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM di Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat. Paradharma Jurnal Aplikasi IPTEK, 21.J W SantrockSantrock, J. W. 2008. Educational Psychology. 3rd edition. New York McGraw-Hill Komunikasi Orang Tua dan Anak dalam KeluargaDjamarah Syaiful BahriSyaiful Bahri Djamarah. 2004. Pola Komunikasi Orang Tua dan Anak dalam Keluarga, Rineka Cipta Jakarta,
PDF| The purpose of this community service program is to assist the managers and teachers of PAUD Al Akram in maximizing 6 aspects of child | Find, read and cite all the research you need on
Pelajarakan diberi markah berdasarkan lima perkara: intonasi dan kejelasan suara, keyakinan diri di khalayak ramai, kelancaran bahasa, penampilan, dan maklum balas terhadap soalan yang diterima Belajar dari rumah harus dapat memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi anak, tanpa merasa terbebani dan menjaga kesehatan anak di rumah Setiap

ContohSambutan Wali Murid Untuk Perpisahan Sekolah Assalamualaikum Wr. Pengarahan Wali Murid Baru Di Tk Negeri 2 Yogyakarta Youtube Parenting Wali Murid Baru 2017 2018 Paud Al Kautsar Kota Pasuruan. Dalam membuat pidato perpisahan yang baik bisa dengan menjadikan kumpulan pidato perpisahan TK SD SMP SMA sebagai referensi. Contoh pidato wali murid.

Mottokelas kami yaitu "excellent beginner, cheerful and creative class" saya memfasilitasi siswa dengan pembelajaran berbasis ICT salah satunya dengan menyediakan sumber belajar dan tugas/kesenangan rumah yang dapat siswa akses melalui blog ini Moreyna adalah murid di PAUD Kuncup Mekar di Jayapura Di sisi lain, ada di antara wali murid yang .
  • 13az8lqw5b.pages.dev/210
  • 13az8lqw5b.pages.dev/476
  • 13az8lqw5b.pages.dev/453
  • 13az8lqw5b.pages.dev/71
  • 13az8lqw5b.pages.dev/20
  • 13az8lqw5b.pages.dev/503
  • 13az8lqw5b.pages.dev/941
  • 13az8lqw5b.pages.dev/922
  • 13az8lqw5b.pages.dev/564
  • 13az8lqw5b.pages.dev/793
  • 13az8lqw5b.pages.dev/912
  • 13az8lqw5b.pages.dev/922
  • 13az8lqw5b.pages.dev/34
  • 13az8lqw5b.pages.dev/298
  • 13az8lqw5b.pages.dev/488
  • materi parenting wali murid paud